RADAR BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi terus berupaya menekan angka inflasi menjelang Lebaran 2025.
Salah satu caranya, dengan menggalakkan operasi pasar murah ke sejumlah kecamatan, Selasa (18/3).
Operasi pasar murah yang diprakarsai Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi, itu digencarkan di wilayah Banyuwangi selatan sejak Senin (17/12) lalu.
“Senin di Kecamatan Tegaldlimo dan hari ini di Kecamatan Sempu,” kata Camat Sempu, Mujito.
Menurut Camat, operasi pasar murah ini untuk menekan inflasi menjelang Lebaran. Biasanya, harga-harga keperluan dapur melonjak naik.
“Dari jadwalnya, akan digelar sampai Jumat (21/3). Terakhir di Kecamatan Gambiran dan Tegalsari,” terangnya.
Dalam operasi pasar murah itu, lanjut dia, sejumlah bahan pokok tersedia dan bisa ditebus warga dengan harga miring.
Bahan-bahan itu antara lain, gula pasir yang dijual dengan harga Rp 17.500 ribu per kilogram, beras seharga Rp 57.000 ribu per 5 kilogram, dan minyak goreng Rp 19 ribu per liter.
“Itu di bawah rata-rata harga pasar,” ucap petugas pasar murah, Fikri, 26.
Fikri menyampaikan dalam pasar murah ini membatasi pembelian barang. Itu untuk mengupayakan agar penjualan terbagi secara merata.
“Kalau sedang ramai, satu orang hanya boleh beli beras maksimal dua paket atau 10 kilogram, tapi kalau kondisi biasa dan persediaan masih ada, boleh beli sampai lima paket,” tuturnya.
Menurut Mujito, dalam sekali kegiatan rata-rata timnya membawa stok beras sampai 350 kilogram, minyak goreng 120 liter, tepung sampai 36 kilogram, dan gula sampai 63 kilogram.
“Hari ini kita membawa stok cukup banyak, semoga nanti bisa habis dan merata terbeli oleh warga yang membutuhkan,” harapnya.
Salah satu warga, Wahyu Lestari, 44, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu mengatakan, barang yang dibeli di operasi pasar tersebut memang tergolong cukup murah.
Page 2
Page 3
RADAR BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi terus berupaya menekan angka inflasi menjelang Lebaran 2025.
Salah satu caranya, dengan menggalakkan operasi pasar murah ke sejumlah kecamatan, Selasa (18/3).
Operasi pasar murah yang diprakarsai Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi, itu digencarkan di wilayah Banyuwangi selatan sejak Senin (17/12) lalu.
“Senin di Kecamatan Tegaldlimo dan hari ini di Kecamatan Sempu,” kata Camat Sempu, Mujito.
Menurut Camat, operasi pasar murah ini untuk menekan inflasi menjelang Lebaran. Biasanya, harga-harga keperluan dapur melonjak naik.
“Dari jadwalnya, akan digelar sampai Jumat (21/3). Terakhir di Kecamatan Gambiran dan Tegalsari,” terangnya.
Dalam operasi pasar murah itu, lanjut dia, sejumlah bahan pokok tersedia dan bisa ditebus warga dengan harga miring.
Bahan-bahan itu antara lain, gula pasir yang dijual dengan harga Rp 17.500 ribu per kilogram, beras seharga Rp 57.000 ribu per 5 kilogram, dan minyak goreng Rp 19 ribu per liter.
“Itu di bawah rata-rata harga pasar,” ucap petugas pasar murah, Fikri, 26.
Fikri menyampaikan dalam pasar murah ini membatasi pembelian barang. Itu untuk mengupayakan agar penjualan terbagi secara merata.
“Kalau sedang ramai, satu orang hanya boleh beli beras maksimal dua paket atau 10 kilogram, tapi kalau kondisi biasa dan persediaan masih ada, boleh beli sampai lima paket,” tuturnya.
Menurut Mujito, dalam sekali kegiatan rata-rata timnya membawa stok beras sampai 350 kilogram, minyak goreng 120 liter, tepung sampai 36 kilogram, dan gula sampai 63 kilogram.
“Hari ini kita membawa stok cukup banyak, semoga nanti bisa habis dan merata terbeli oleh warga yang membutuhkan,” harapnya.
Salah satu warga, Wahyu Lestari, 44, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu mengatakan, barang yang dibeli di operasi pasar tersebut memang tergolong cukup murah.