Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Berkomitmen Membangun Banyuwangi Jadi Ecotourism

SILATURAHMI: Seniman lukis dan patung bertemu Bupati Anas di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, kemarin (4/12).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SILATURAHMI: Seniman lukis dan patung bertemu Bupati Anas di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, kemarin (4/12).

Membangun Banyuwangi menjadi sebuah kabupaten yang layak dikunjungi wisatawan asing dan tujuan investor, tidak semudah membalikkan tangan. Bupati Abdullah Azwar Anas terus berbenah mengajak semua elemen masyarakat duduk bersama untuk membangun Banyuwangi, tak terkecuali dengan para seniman lukis dan patung. Selasa (4/12), komunitas seniman lukis dan patung Banyuwangi, yang dikomandani budayawan muda Samsudin Adlawi, S. Yadi K, dan kawan-kawan berdiskusi membangun Banyuwangi. Bagaimana silaturahmi mereka?

DENGAN suasana yang masih segar, pagi sekitar pukul 07.00, komunitas seniman lukis dan patung, di antaranya Mohammed Harahap, S. Yadi, K, dan Sutrisno, sudah berkumpul di Pendapa Shaba Swagata Blambangan untuk bersilaturahmi dengan Bupati Anas. Tidak harus menunggu lama, tepat pukul 07.00, Bupati Anas hadir di pendapa. Sebelum mereka duduk dan diskusi bersama, para seniman diajak berjalan- jalan mengelilingi pendapa yang saat ini tengah direnovasi. Banyak pujian yang terlontar dari senimanseniman itu kala melihat bangunan pendapa yang baru.

Di sela-sela obrolan yang menyejukkan itu, puluhan seniman lukis mengungkapkan keinginannya kepada bupati. Salah satunya, rencana untuk menggelar pameran lukisan guna menyambut Hari Jadi Banyuwangi ke- 241, yang diagendakan 24 Desember 2012 di Gedung Wanita Paramitha Kencana. Dalam pameran itu, mereka akan memamerkan lukisan dari hasil karya-karyanya kepada masyarakat. Selain rencana menggelar pameran, mereka juga menawarkan agar even pameran bisa dimasukkan agenda tahunan ulang tahun Banyuwangi.

Kedatangan kami ke sini, pertama silaturahmi, yang kedua kami ingin menggelar pameran lukis dalam perayaan Harjaba, tanggal 24 Desember ini. Kami nanti juga ingin ikut menjual Banyuwangi lewat karya-karya lukis dan patung, baik di Banyuwangi atau luar Banyuwangi. Karena kami sering menggelar pameran tunggal, yang itu juga membawa nama Banyuwangi di daerah lain. Seperti yang saat ini ada Mozez, M, yang lagi pameran tunggal di Jakarta,” papar S. Yadi, K.

Mendengar paparan para seniman, Bupati Anas sangat apresiasi dan ikut berbangga juga. Sebab, seniman memiliki kepedulian yang tinggi untuk membangun Banyuwangu. Begitu juga dengan kegiatan pameran di luar daerah, Bupati Anas sangat antusias dan optimistis dengan rencana para seniman untuk mempromosikan Banyuwangi keluar. “Kalau bisa pameran, jangan hanya sekali atau di luar daerah. Tapi diorganisir bisa sebulan sekali digelar pameran di tingkat kecamatan-kecamatan biar masyarakat tahu tentang seni lukis,” kata bupati.

Selain itu, Bupati Anas juga mempersilakan para seniman untuk memajang karya-karyanya di museum yang terletak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria. “Di sana bisa dipamerkan karya-karya jenengan (para pelukis, Red),” ujar bupati. Mengapa didesain di RTH? Karena kalau museum ditaruh di tempat yang jauh, kata bupati, tidak banyak dikunjungi orang. Bupati mencontohkan di Amerika Serikat, antara makam Abraham Lincoln, museum, dan perpustakaan terletak dalam satu kompleks. “Sehingga para wisatawan bisa berekreasi sekaligus belajar sejarah masa lalu,” cetusnya.

Terkait seniman, Bupati Anas menjanjikan ke depan karya-karya seniman bisa lebih diminati masyarakat. Karena, saat ini bupati telah memiliki konsep pariwisata ke depan, yakni Banyuwangi menjadi ecotourism. Konsep wisata itu menjual keaslian alam Banyuwangi. “Biasanya wisata seperti ini diminati kalangan menengah ke atas. Mereka ini orang-orang yang tertarik dengan seni dan alam. Praktis, kalau sudah berada di Banyuwangi pasti akan mencari karya seni seniman lukis maupun patung,” kata bupati. Usai ramah-tamah, para seniman lukis itu langsung menuju museum di RTH Taman Makam Pahlawan. Mereka memastikan tempat memajang karya lukis mereka. (radar)