RADAR BANYUWANGI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai potensi cuaca ekstrem, yakni angin kencang hingga hujan badai di Banyuwangi. Cuaca ekstrem tersebut berpotensi terjadi hingga 23 Maret mendatang.
Hujan dan angin kencang berpotensi terjadi akibat beberapa faktor atmosfer.
Termasuk adanya dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya gangguan gelombang Ekuatorial Rossby dan Madden-Jullian Oscillation (MJO) secara spasial yang diperkirakan akan melintasi wilayah Jawa Timur.
Sehingga, mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan cumulonimbus (Cb) di wilayah Jatim.
”Adanya fenomena MJO dan gelombang atmosfer Rossby yang melintasi wilayah Jawa Timur menyebabkan peningkatan pembentukan awan hujan,” ujar Prakirawan BMKG Banyuwangi Ibnu Haryo.
Ibnu menjelaskan, MJO merupakan suatu gelombang atau osilasi non-seasonal yang terjadi di lapisan troposfer yang bergerak dari barat ke timur dengan periode osilasi kurang lebih 30–60 hari.
”Fenomena ini sangat berdampak terhadap kondisi anomali curah hujan di wilayah yang dilalui. Kondisi tersebut semakin diperkuat oleh aktifnya angin Monsun Barat atau Monsun Asia dan suhu muka laut di sekitar Jawa Timur yang hangat sehingga meningkatkan suplai uap air ke atmosfer,” bebernya.
Selain itu, lanjut Ibnu, terbentuknya daerah siklonik di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Timur turut memicu terbentuknya daerah konvergensi dan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur.
”Masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan,” terangnya.
Untuk wilayah dengan topografi curam seperti perbukitan dan gunung, masih kata Ibnu, diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem.
Seperti terjadinya banjir, tanah longsor, jalan licin, hingga pohon tumbang.
Cuaca buruk juga berpotensi membuat jarak pandang para pengendara di jalan berkurang.
”Dengan adanya peringatan cuaca ekstrem tersebut, masyarakat khususnya para pemudik diharapkan tetap tenang. Namun, tetap waspada agar aktivitas selama periode cuaca ekstrem dapat berlangsung aman. Serta lebih berhati-hati ketika beraktivitas di luar ruangan,” imbau Ibnu. (rio/sgt/c1)