Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bolehkah Mahasiswa Bergantung pada AI saat Mengerjakan Tugas, Begini Jawaban yang Muncul dari Kuliah Umum UI Cordoba Banyuwangi

bolehkah-mahasiswa-bergantung-pada-ai-saat-mengerjakan-tugas,-begini-jawaban-yang-muncul-dari-kuliah-umum-ui-cordoba-banyuwangi
Bolehkah Mahasiswa Bergantung pada AI saat Mengerjakan Tugas, Begini Jawaban yang Muncul dari Kuliah Umum UI Cordoba Banyuwangi

radarbanyuwangi.id – Menjalani kuliah selalu identik dengan tugas yang rasanya tak kunjung usai. Hampir setiap mata kuliah, selalu ada tugas yang harus diselesaikan. 

Seabrek tugas yang menumpuk inilah, terkadang membuat mahasiswa mengambil jalan pintas. Caranya, mereka mengandalkan aplikasi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) agar membantu mereka mengerjakan tugas kuliah. 

Lama-kelamaan, akhirnya tugas-tugas itu bisa selesai dalam hitungan menit. Bahkan, terkadang tak sampai setengah menit (30 detik) sudah beres. 

Ada beberapa aplikasi chatbot berbasis AI yang bisa membantu mereka mengerjakan tugas kuliah. Sebuat saja contohnya Chat GPT Open AI, atau aplikasi chatbot lain seperti Gemini. 

Kondisi seperti ini sudah lazim di kalangan mahasiswa Indonesia. Karena itu jika dibiarkan, mahasiswa akan bergantung dengan aplikasi teknologi berbasis AI dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah. 

Nah, dalam acara Studium Generale atau kuliah umum di Aula Lantai 5 Universitas Islam Cordoba (UIC) Banyuwangi, Senin 20 januari 2025, problem semacam ini menjadi bahan diskusi. 

Menurut Afifah, seorang mahasiswa UI Cordoba jurusan Tadris Bimbingan dan Konseling (Pendidikan BK) mempertanyakan maraknya fenomena tersebut. ”Bagaimana caranya untuk mengatasi ketergantungan pelajar atau mahasiswa dalam menggunakan AI,” tanya dia kepada pemateri kegiatan Studium Generale di salah satu gedung kompleks Pesantren Mabadiul Ihsan, Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, siang itu.

Sementara itu, General Manager Jawa Pos Radar Banyuwangi, Bayu Saksono yang menjadi pemateri siang itu menyampaikan pentingnya peran AI sebagai katalis dalam pembelajaran. Karena itu, kata dia, posisi teknologi semacam chatbot berbasis AI idealnya tidak dijadikan sebagai andalam utama kalangan mahasiswa dalam mengerjakan tugas kuliah. 

Menurut Bayu, teknologi AI tidak boleh ditelan mentah begitu saja. Apalagi, jika teknologi dan aplikasi berbasis AI dijadikan tumpuan utama untuk mengerjakan tugas. ”Hasil garapan aplikasi AI tidak boleh digunakan secara utuh tanpa sentuhan manusia. Sebaiknya tetap harus ada polesan manusia,” tuturnya.

Dia menambahkan, peran AI sebagai katalis pembelajaran artinya teknologi AI tersebut hanya membantu mempercepat tugas manusia. Ibarat fungsi katalis dalam sebuah reaksi kimia, adalah zat yang ikut mempercepat reaksi kimia, tetapi zat tersebut tetap dan tidak ikut berubah dalam reaksi kimia tersebut.

”Gunakan teknologi secukupnya. Sesuai dengan porsinya. Tidak perlu berlebihan, karena segala sesuatu yang berlebihan itu hasilnya justru tidak bagus,” pungkasnya (*)                 

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.