Banyuwangi, Jurnalnews.com – Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Bimorejo menggelar kegiatan Coffee Break di pendopo desa Bimorejo pada Kamis (11/9/2025). Agenda ini bertujuan sebagai evaluasi program kerja tahun 2025 sekaligus merancang rencana kerja tahun 2026.
Acara tersebut dihadiri berbagai pihak, mulai dari Forimka, perangkat desa, pengawas BUMDesa, Pengurus Kopdes, hingga pimpinan instansi pemerintah. Tak hanya itu, BUMDesa Bimorejo juga menggandeng inspektorat dan kejaksaan sebagai bentuk pendampingan agar tata kelola usaha berjalan transparan serta berkelanjutan.
Ketua BUMDesa Bimorejo, Zainulloh, menegaskan fokus utama pengembangan BUMDesa ke depan terletak pada dua sektor, yakni ketahanan pangan dan pariwisata. “Untuk wisata, sudah kami siapkan beberapa program unggulan seperti fishing center, trip bimo baluran, atraksi wisata air, rafting, ojek perahu, wahana bermain anak, bumi perkemahan bahari, hingga pengembangan UMKM pujasera,” jelasnya.
Meski begitu, pihaknya masih menghadapi persoalan serius terkait sampah kiriman dari desa tetangga yang terbawa aliran sungai hingga bermuara di wilayah pantai Bimorejo. “Sampah-sampah itu seringkali mengganggu pemandangan wisata. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua,” imbuh Zainulloh.
Di sisi lain, Kepala Desa Bimorejo, Maksum, menegaskan dukungan penuh terhadap pengelolaan wisata pantai. Ia menyebut pemerintah desa telah mengeluarkan peraturan desa (Perdes) terkait kebersihan dan pengelolaan sampah. “Tinggal sosialisasi ke masyarakat, agar semua pihak bisa mendukung,” terangnya.
Sementara itu, Camat Wongsorejo melalui staf pemerintahan, Slamet Yatim, mengingatkan pentingnya keterlibatan semua pihak, khususnya dinas lingkungan hidup serta dinas PU pengairan. Ia juga mengajak masyarakat di wilayah hulu, termasuk desa Bajulmati, Sidodadi, dan Watukebo agar tidak membuang sampah ke sungai. “Jangan sampai warga Bimorejo selalu jadi korban terakhir pembuangan sampah tersebut,” tegasnya. (Venus Hadi)