Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Bupati Anas: Media Berperan Penting Membangun Image Positif Daerah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab

BANYUWANGI – Media memiliki peran penting dalam proses kemajuan suatu daerah. Salah satunya sebagai saluran untuk mengabarkan berita positif, sehingga imej baik akan daerah tersebut bisa terbangun.

Dilansir dari banyuwangikab.go.id, hal tersebut disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat membuka Seminar Nasional Mengenal Dewan Pers, yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata, Banyuwangi, Sabtu (28/2/2020) sore. 

Acara ini menghadirkan Ketua Komisi hubungan antar lembaga dan Internasional Dewan Pers Agus Sudibyo.

Turut hadir Kapolresta Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifuddin, Ketua PWI Banyuwangi Syaifuddin Mahmud dan Dewan Pembina PWI Banyuwangi Samsudin Adlawi.

“Kami berterima kasih kepada media yang telah ikut berperan dalam pembangunan daerah lewat kabar yang positif. Hal ini mampu menumbuhkan partisipasi gotong royong dari warga dan membentuk situasi kondusif daerah sehingga pembangunan bisa berjalan dengan lancar,” kata Bupati Anas.

Bupati Anas menambahkan, isu negatif terhadap sebuah daerah akan berdampak kepada kondisi sosial dan perekonomian keseluruhan warga.

Bupati Anas mencontohkan, Hongkong yang kini mengalami pertumbuhan ekonomi minus 0,4 akibat pemberitaan tentang demonstrasi yang terus-menerus oleh media.

“Terjadi penarikan dana besar-besaran oleh investor, dan perekonomian lumpuh di Hongkong yang rugi adalah warganya. Dan kini dunia juga tengah menghadapi virus Corona sehingga banyak negara yang perekonomiannya terimbas, termasuk Indonesia. Di saat seperti ini butuh kekompakan semua pihak, termasuk media untuk menjaga suasana tetap stabil,” urai Bupati Anas.
 
Sementara itu, Agus membeberkan jika kebebasan pers menyisakan problem tersendiri di Indonesia. Masih ada teman-teman media yang membuat berita dan berdampak negatif pada image negara di mata dunia.

“Kita menganut pers yang bebas tapi sesungguhnya kebebasan itu berdampingan dengan kepentingan publik dan kedaulatan nasional. Ini perlu dipikirkan juga,” kata Agus.

Dia kemudian mencontohkan bagaimana Thailand dan Jepang berupaya memperbaiki citra pariwisatanya pasca bencana. Yang mereka posting bukanlah gambar korban yang bergelimpangan, tapi bagaimana upaya bahu-membahu warga untuk bangkit kembali. 

“Jika ada bencana, pers di sana menjadikan headline hanya dua hari. Hari berikutnya, hanya berita kecil. Mereka punya kesepakatan, pemberitaan yang terus menerus justru akan berdampak pada sektor parisawata,” beber Agus. 

“Dan saya kira ini relevan untuk Banyuwangi yang sekarang pariwisatanya sedang menggeliat. Media perlu menjaga berita yang diproduksi,”  urai Agus.

Dalam seminar tersebut, Agus juga menekankan pentingnya perusahaan media dan insan jurnalis profesional untuk meningkatkan kepercayaan publik. Salah satu ciri media profesional, kata Agus, ialah sudah terdaftar dan terverifikasi Dewan Pers. 

“Semua perusahaan itu kan ada standarnya, baik izinnya, kantornya, gaji karyawannya dan lain sebagainya. Nah Itu juga berlaku kepada perusahaan media,” ungkapnya. 

“Verifikasi media ini, sekaligus untuk membedakan mana perusahaan media yang benar-benar profesional, mana media abal-abal,” tambahnya.

Selain itu, Agus juga menekankan pentingnya seorang insan jurnalis yang profesional. Salah satu tolok ukurnya ialah telah mengikuti sertifikasi wartawan yang diselenggarakan Dewan Pers.
 
Sementara itu Ketua PWI Banyuwangi Syaifuddin Mahmud mengatakan jika kegiatan tersebut diikuti 150 orang yang terdiri atas insan pers, kepala sekolah, kepala desa hingga organisasi perangkat daerah. Juga ada pengusaha, mahasiswa, serta sejumlah ormas.