BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menerima penghargaan Pembangunan Daerah yang sebelumnya dikenal dengan Anugerah Pangripta Nusantara dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Rencana Kerja Pemerintah 2019 di Jakarta, Senin (30/4/2018) kemarin.
Penghargaan diberikan karena Banyuwangi dinilai berprestasi dalam perencanaan dan pencapaian pembangunan. Bupati Anas menyatakan berterima kasih atas apresiasi dari pemerintah pusat kepada Banyuwangi.
“Dukungan pemerintah pusat terhadap inovasi daerah sangat kuat, sehingga memotivasi Banyuwangi untuk terus berbenah, berupaya menghasilkan kinerja yang terukur dalam membangun daerah sesuai program Nawacita Presiden Jokowi,” ujar Anas.
Anas melanjutkan, Banyuwangi mendapatkan penilaian terbaik berdasarkan beberapa aspek penilaian. Salah satunya, adalah analisis teknokratis Banyuwangi untuk perencanaan program dinilai baik, khususnya dalam menyusun pagu indikatif untuk kecamatan.
“Tahap awal, kami menyusun kuadran yang membagi wilayah kecamatan menurut tingkat pendidikan, kesehatan, dan perekonomian hingga terlihat kecamatan mana yang tertinggal atau lebih maju dari lainnya,” kata Anas.
Dari kuadran tersebut, lanjut Anas, anggaran lantas dialokasikN menyesuaikan kondisi di setiap kecamatan. Untuk kecamatan dengan skor rendah, anggaran akan digelontor ke arah sana. Jadi tidak semua kecamatan dipukul rata anggarannya.
“Jadi kuadran tersebut, menjadi acuan kami untuk menetapkan pagu anggaran di setiap kecamatan. Misalnya Kecamatan Wongsorejo yang sebelumnya berada di kuadran empat atau rendah, sekarang sudah naik ke kuadran yang lebih tinggi karena semua program kami fokuskan kesana. Mulai pendidikan, kesehatan, hingga sektor pertanian,” terang Anas.
Selain itu, terang Anas, sejumlah inovasi pembangunan daerah yang dikerjakan juga menjadi tambahan poin tersendiri dalam penilaian. Mulai dari program Rantang Kasih yang mendistribusikan makanan bergizi tiap hari ke warga lanjut usia, Garda Ampuh untuk anak putus sekolah, kolaborasi dengan Go-Jek menyediakan layanan antar obat untuk warga miskin, hingga Mal Pelayanan Publik yang pertama di Indonesia yang dibangun oleh pemerintah kabupaten.
“Semua inovasi yang dinilai adalah inovasi yang mengarah pada upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat, kemudahan pelayanan publik, hingga inovasi yang berupaya meningkatkan daya saing daerah. Di bidang daya saing yang dinilai adalah ikhtiar membangun terminal wisata terpadu dan pembangunan bandara yang mengangkat kearifan lokal,” kata Anas.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi Suyanto Waspotondo menambahkan, semua sistem pembangunan itu mampu menghasilkan sejumlah capaian. Di antaranya kemiskinan yang melorot drastis ke level 8,6 persen dari sebelumnya selalu di atas dua digit. Pendapatan per kapita juga melonjak menjadi Rp 41,46 juta pada 2016.
“Jadi bukan hanya perencanannya yang bagus, tapi juga dicek capaian pembangunannya, apa dampaknya ke ekonomi masyarakat,” pungkasnya.