Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Ipuk Datangi Anak Putus Sekolah, Pemkab Banyuwangi Siapkan Bantuan Pendidikan Rp13 Miliar

NASKAH ID – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, melakukan kunjungan kepada anak-anak yang rentan dan putus sekolah dengan tujuan untuk memfasilitasi mereka dalam kembali bersekolah.

Pada salah satu kunjungannya di Desa Genteng Wetan, Ipuk bertemu dengan MA, seorang siswa putus sekolah di kelas 7 SMP yang tinggal bersama paman dan bibi di sebuah rumah berukuran sekitar 3×6 meter.

“Kenapa tidak sekolah? Sekolahnya kan gratis. Ayo cerita kalau ada masalah, biar bisa dibantu,” kata Ipuk pada orang tua dan anak-anak tersebut pada Jumat malam (31/3/2023).

Baca Juga: Antisipasi Kemarau Panjang, DPRD Banyuwangi Minta Pemkab Segera Bangun Infrastruktur Pertanian

MA mengatakan ia tidak melanjutkan sekolah karena biayanya terlalu mahal dan tempatnya jauh. Ipuk menawarkan bantuan untuk membantunya kembali bersekolah dengan memberikan akses ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), memberikan sepeda, dan uang saku.

MA memiliki adik kandung, SA (11) dan tinggal bersama neneknya yang tak jauh dari rumah itu. SA yang kelas 5 SD ini juga putus sekolah sejak 6 bulan lalu. 

Ipuk juga mendatangi GRP, seorang siswa SMP yang rentan putus sekolah karena sering absen, di Desa Genteng Kulon. Ibunya yang bekerja keras sebagai pembuat kue terpaksa meninggalkannya sendirian di rumah.

“Ya seperti GRP yang karena lebih ke faktor lingkungan. Padahal dia belajar di sekolah favorit. Sekolah ilgratis. Di Banyuwangi juga ada banyak program untuk pendidikan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak sekolah,” jelas Ipuk.

Ipuk meminta kepala sekolah dan guru untuk lebih proaktif dalam memantau alasan siswa absen dan meminta keluarga siswa mendapatkan bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan program bantuan peningkatan ekonomi lainnya.

Ipuk juga mengatakan bahwa selain faktor biaya, faktor keluarga dan lingkungan juga dapat mempengaruhi siswa untuk menjadi rentan atau putus sekolah.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menangani masalah anak putus sekolah melalui berbagai program bantuan, termasuk Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda putus sekolah), beasiswa, dan bantuan transportasi dan hidup untuk siswa rentan putus sekolah.

Beasiswa dan beragam bantuan pendidikan juga terus dikucurkan, mulai dari beasiswa kuliah, uang saku dan bantuan transportasi tiap hari untuk pelajar, hingga bantuan biaya hidup untuk pelajar rentan putus sekolah.

Untuk program uang saku, di mana pelajar SD mendapatkan Rp10.000 per hari, SMP Rp15.000 per hari, dan SMA Rp20.000 per hari. Demikian pula bantuan uang transportasi, para pelajar SD mendapatkan Rp10.000 per hari, SMP Rp15.000 per hari, dan SMA Rp20.000 per hari.

Untuk tahun 2023, Pemkab Banyuwangi menganggarkan hibah pendidikan sebesar Rp.13 miliar lebih. Program-program ini diharapkan dapat membantu mengentaskan masalah anak putus sekolah di Banyuwangi.

Adapun rincian penggunaannya antara lain, untuk beasiswa insidental sebesar Rp. 972 juta; beasiswa bidik misi Rp. 4,43 miliar; Garda Ampuh Rp. 2,34 miliar; Biaya Hidup Rp. 2,016 miliar; uang saku Rp. 2,38 miliar; serta uang transport Rp. 771 juta. (*)

source