TRIBUNJATIM.COM – Acara pelatihan dan sertifikasi LC di Banyuwangi kini jadi perbincangan publik.
Kegiatan untuk para pemandu karaoke atau Lady Companion (LC) ini digelar oleh Badan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi.
Bupati pun kaget mengetahui kegiatan tersebut.
Sementara itu masyarakat cenderung mempertanyakan kegunaan pelatihan dan sertifikasi yang dilakukan kepada 16 LC di sebuah tempat karaoke di Kecamatan Rogampi, Banyuwangi, tersebut.
BPVP Banyuwangi melakukan pelatihan dan sertifikasi kepada 16 LC yang ada di Banyuwangi pada 20-26 November 2024.
Saat dimintai klarifikasi, merujuk dari SKKNI, BPVP Banyuwangi mengatakan bahwa pelatihan tersebut digelar guna meningkatkan skill para pemandu karaoke, mulai dari cara mengawali memandu lagu hingga mitigasi situasi konflik.
Menanggapi polemik itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima klarifikasi dari BPVP Banyuwangi.
“Belum (klarifikasi), hanya sebatas pemberitahuan bahwa BPVP hanya memfasilitasi dari pihak ketiga,” terang Ipuk di Banyuwangi, Rabu (22/1/2025), melansir dari Kompas.com.
Baca juga: Kecanduan Karaoke Bersama LC, Pengangguran di Ponorogo Nekat Curi Motor untuk Modal
Lanjutnya, menurut informasi yang dia terima, pelatihan pemandu karaoke tersebut bukan ide BPVP Banyuwangi, melainkan permintaan dari pihak tempat karaoke.
“Pelatihan pemandu lagu bukan ide BPVP, tapi permintaan dari pihak tersebut, BPVP hanya memfasilitasi,” imbuhnya.
Namun demikian, dengan peristiwa yang terjadi, diharapkan menjadi evaluasi bagi BPVP Banyuwangi agar meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah.
“Ini menjadi evaluasi ke depan. Mudah-mudahan dengan kejadian ini, BPVP bisa lebih berkoordinasi dengan pemerintah daerah,” harapnya.
Baca juga: Pengangguran yang Kecanduan Karaoke bersama LC di Ponorogo, Tak Kapok 4 kali Dipenjara Demi Nyanyi
Ipuk Fiestiandani sendiri menyesalkan adanya pelatihan dan sertifikasi LC ini,
Ipuk mengatakan bahwa pada akhirnya pelatihan tersebut hanya diterima dan dimanfaatkan oleh segelintir pihak.
Page 2
Padahal, masih banyak sektor lainnya yang membutuhkan pelatihan dari BPVP.
“Akhirnya dimanfaatkan pihak-pihak tertentu,” kata Ipuk, Rabu (22/1/2025).
Berbeda jika pelatihan diberikan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pelatihan salon, pelatihan usaha sablon, pelatihan cukur, pelatihan tataboga, dan lain sebagainya.
“Masih banyak sebenarnya sektor-sektor lainnya yang bisa diberikan sertifikasi,” tegas dia.
Ke depan, Ipuk juga meminta BPVP Banyuwangi untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah daerah sebelum memutuskan untuk menggelar pelatihan profesi.
Pemkab Banyuwangi disebutnya bakal memberikan usulan, memberikan dukungan, hingga memfasilitasi peserta agar mudah mendapatkan pekerjaan.
“Usulan dari pemda, support dari pemda. Kita juga bisa fasilitasi untuk lapangan pekerjaan,” tegasnya.
Kasus Terkait LC Lainnya
TES (29) warga Desa Lembah Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo melakukan pencurian motor milik Novia Martin yang merupakan tetangga desanya.
TES tega melakukan itu lantaran sudah kebelet ingin karaoke bersama LC.
TES pun menyusun strategi pencurian motor itu.
“Pelaku melihat situasi dulu, pengakuannya selama tiga hari. Ngakunya juga motor yang dicuri mau dijual untuk karaoke bersama LC (pemandu lagu),” ungkap Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Senin (20/1/2025).
AKBP Andin menceritakan kronologinya adalah awlanya korban pulang ke rumah. Kemudian parkir sepeda motor di dalam rumah.
“Kunci sudah dicabut, tetapi diletakkan di sekitar sepeda motor. Ditinggal tidur sekitar pukul 21.30 wib,” kata AKBP Andin saat konfrensi pers.
Baca juga: Pengakuan Pengangguran di Ponorogo Curi Motor Demi Karaoke Bareng LC, Habis Segini Sekali Buka Room
Page 3
Tayang: Kamis, 23 Januari 2025 12:04 WIB

Instagram @baturajatoday
Bupati Kaget Ada Pelatihan LC di Banyuwangi, Ternyata Ide Pemilik Karaoke, Diajari Mitigasi Konflik
Sekitar pukul 21.30 wib, pelaku juga mulai berjalan ke lokasi. Pelaku TES masuk ke rumah korban dan membuka kunci pintu belakang rumah korban yang tidak sempat dikunci,
“Korban sudah tidur, kemudian pelaku mengambil barang-barang milik korban. barang yg diambil uang 600 rb, hp, dan 1 unit sepeda motor. setelah berhasil mengambil, pelaku membawa keluar sepeda motor lewat pintu depan, berhasil dituntun. Motor dikuasai pelaku,” tambahnya,
Besok paginya, korban bangun melihat sepeda motornya hilang. Setelah dilakukan pengecekan pintu dirusak oleh pelaku. Korban sadar sepeda motor diambil, uang, dan hp juga diambil.
“Pelaku berusaha menjual sepeda motor ke showroom, pelaku menyatakan bpkb akan disusulkan, pelaku mengaku barang sendiri. showroom tidak percaya. pelaku bilang mau ngambil BPKB di salah satu RS, diikuti pihak showroom,” tambahnya.
Karena pelaku bohong, pelaku melarikan diri. Hingga tidak terjadi transksi. Dari itu tim resmob mengetahui hal tersebut melakukan penyelidikan, dan berhasil menemukan sepeda motor.
“Kami mencari identitas pelaku, dilakukan penangkapan dibawa ke kantor dilakukan pemeriksaan. pelaku mengakui melakukan aksi curat, langsung dilakukan penyitaan, diproses sesuai prosedur hukum,” paparnya.
Baca juga: Tetangga Pengangguran di Ponorogo Kecanduan Karaoke Bareng LC Akui Jengah, Suka Mencuri, Adik Pergi
Pelaku TES mengaku telah mengintai 3 hari sebelum melakukan pencurian. Dia mengamati jam berapa korban pulang kerja hingga kondisi sepi.
“Saya eksekusi, kemarin itu ya pas aja membuka semua, ternyata pintu belakang yang tidak dikunci. Akhirnya masuk pintu belakang,” urainya.
Pria berusia 29 tahun ini mengaku nekat mencuri karena keinginan karaoke bersama PL muncul.
“Lama tidak karaoke bersama LC (PL), akhirnya mencuri,” pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Halaman
123Tampilkan semua