Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cak Imin Terima Mandat Perjuangan 2024 dari Nyai Se-Jatim

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Jakarta

Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan pihaknya siap memperjuangkan aspirasi ratusan nyai sepuh di Jawa Timur (Jawa Timur) sebagai agenda juang pada 2024 mendatang. Menurutnya setiap aspirasi ibu nyai serta santri secara umum memerlukan sosok yang berani untuk memperjuangkannya.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara audiensi dengan para nyai sepuh Jatim, di Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, Pasuruan, Kamis (23/2) kemarin.

“Saya catat seluruh aspirasi ibu nyai sekalian. Saya siap memperjuangkannya dan memang harus ada yang berani dan sanggup memperjuangkan setiap aspirasi para nyai, para kiai, para ulama, kaum santri, pesantren, Nahdliyin, dan masyarakat pada umumnya,” kata Cak Imin dalam keterangan tertulis, Jumat (24/2/2023).

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra itu menekankan ada tiga masalah pokok yang dihadapi ibu-ibu nyai dan perempuan Indonesia pada umumnya. Pertama, perempuan sebagai penopang ekonomi keluarga. Selain berperan sebagai ibu rumah tangga, kata Cak Imin, mereka juga berperan menjadi penyangga ekonomi.

“Karena itu ini harus menjadi prioritas untuk disiapkan APBN dan program-program yang memadai sehingga perempuan penopang ekonomi keluarga ini harus diamankan oleh negara,” tuturnya.

Kedua, negara harus menjamin kesehatan perempuan. Hal ini mengingat tidak sedikit perempuan yang turut serta membina kesehatan serta aktif bergerak melalui pesantren demi masyarakat dan khususnya kaum santri.

“Dan yang ketiga, kiprah perempuan dalam memajukan teknologi, ilmu pengetahuan, sains di mana pesantren punya kesempatan yang tinggi. Ini harus ada desain besar dari pendidikan pesantren yang adaptif dan produktif di bidang sains dan teknologi,” tuturnya.

Sementara itu, Nyai Zulaiha dari Banyuwangi, Jawa Timur menyatakan pesantren saat ini masih membutuhkan kehadiran negara, terutama terkait dengan fasilitas kesehatan khusus.

“Kami di pesantren sekarang kekurangan fasilitas kesehatan. Kami kesulitan jika ada santri sakit, apalagi kalau perlu opname, kayaknya itu terlalu jauh (untuk dibawa ke RS). Bagaimana kalau pesantren yang kapasitasnya sudah besar itu diupayakan (fasilitas) kesehatannya, apa ada klinik apa,” katanya.

Di sisi lain, Nyai Ainul Suci asal Gresik mendorong Cak Imin untuk memperjuangkan peningkatan kualitas SDM santri yang berdaya saing. Menurutnya, santri khususnya di Gresik juga perlu mendapat materi pembelajaran industrial. Apalagi mengingat Gresik merupakan salah satu daerah industri.

“Karena saya di Gresik, maka di sana itu banyak industrialisasi. Sehingga bagaimana kemudian formasi atau pendidikan di pesantren itu diarahkan untuk bisa diterima di perusahaan atau apa begitu Gus,” ujarnya.

Lihat juga Video ‘Bahas Safari Politik, Prabowo-Cak Imin Bertemu Setiap Dua Pekan’:

[Gambas:Video 20detik]

(ncm/ega)

source