Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cegah Insiden Pemalakan Bus Wisata di Banyuwangi Terulang, Portal Pembatas Bakal Dibangun

cegah-insiden-pemalakan-bus-wisata-di-banyuwangi-terulang,-portal-pembatas-bakal-dibangun
Cegah Insiden Pemalakan Bus Wisata di Banyuwangi Terulang, Portal Pembatas Bakal Dibangun

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melakukan langkah tegas usai insiden pemalakan berujung penyanderaan bus wisata di kawasan wisata Bangsring Underwater, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (13/12/2025).

Di mana pemerintah menggulirkan rencana pembangunan portal pembatas yang akan segera dieksekusi sebelum momentum libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Upaya tersebut juga menjadi langkah pengamanan lanjutan setelah adanya kesepakatan bersama untuk meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus menciptakan iklim wisata yang lebih kondusif dan tertib.

Baca juga: Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi

Bertempat di aula Kantor Desa Bangsring pada Selasa siang (16/12/2025), digelar rapat koordinasi yang mempertemukan pemerintah setempat, pengelola destinasi, hingga kelompok sadar wisata untuk membahas kesepakatan tersebut.

Dari hasil rapat disepakati aturan pelarangan parkir kendaraan besar di dalam area wisata dan berkomitmen penuh menjalankan mekanisme shuttle bagi para wisatawan.

“Ini adalah jalan tengah terbaik agar tidak ada gesekan di lapangan dan operasional berjalan lancar,” kata Kepala Desa Bangsring, Sutoyo, Rabu (17/12/2025).

Baca juga: Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000

Kesepakatan tersebut sebetulnya telah sesuai dengan SOP yang telah disepakati sejak tahun 2017 lalu, namun masih terjadi pelanggaran oleh segelintir pihak.

Sebagai solusi, transportasi wisatawan dari area parkir menuju lokasi wisata disepakati menggunakan sistem shuttle yang dirancang untuk memberdayakan warga sekitar karena menggunakan tenaga masyarakat lokal.

“Langkah ini dinilai sebagai solusi terbaik yang menjamin ketertiban sekaligus memberikan ruang partisipasi aktif bagi warga dalam ekosistem pariwisata,” ujar Sutoyo.

Baca juga: Wisatawan Lansia Dipungli Uang Pengawalan Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, mengingatkan bahwa aturan ini dibuat bukan untuk membatasi, melainkan untuk melindungi keberlangsungan usaha wisata itu sendiri.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melihat kebijakan ini sebagai investasi jangka panjang dan mengajak masyarakat setempat untuk bersama-sama menjaga ekosistem wisata yang sehat.

“Ketertiban dan kenyamanan adalah kunci agar wisatawan mau datang kembali. Ingat, menjaga ekosistem wisata yang kondusif ini sangat penting karena ini menyangkut keberlangsungan ekonomi di masa depan,” kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang