BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Banyuwangi belum seratus persen teratasi. Berdasar data Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan), dalam sehari rata-rata ditemukan 15 sampai 20 kasus baru PMK di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.
Namun demikian, Dispertan mengatakan bahwa penyebaran PMK di Banyuwangi masih dalam tahap terkendali. Berbagai upaya pun telah dan terus dilakukan untuk meminimalkan penyebaran penyakit yang menyerang hewan ternak tersebut.
Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit menular akibat virus yang menyerang hewan berkuku genap, seperti sapi, kambing, domba, dan babi.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dispertan Banyuwangi drh Nanang Sugiharto tidak menampik kasus PMK masih terjadi di Bumi Blambangan. ”Kasus PMK masih ada. Namun, masih dalam tahap terkendali. Dalam sehari ada 15 sampai 20 ekor ternak yang terkangkit PMK,” ujarnya tadi malam (22/1).
Baca Juga: Kasus PMK Merebak di Wilayah Banyuwangi, Harga Daging Sapi Bertahan
Untuk mencegah ternak terjangkit PMK, Nanang mengimbau para peternak untuk menjaga kebersihan kandang. ”Yang paling utama adalah melakukan disinfeksi kandang. Lakukan penyemprotan kandang dengan disinfektan. Yang sederhana bisa pakai sitrun atau asam sitrat/citric acid,” kata dia.
Hal lain yang juga penting dilakukan adalah perbaikan gizi ternak. Pola makan ternak harus diperbaiki untuk mencegah ternak terserang virus PMK.
Selain itu, Dispertan juga mengimbau peternak tidak melakukan panic selling alias penjualan yang dipicu kepanikan. Sebab, PMK bisa diatasi dengan kesabaran dan ketelatenan. ”Selain itu, PMK tidak menular ke manusia,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Nanang menyebut pihaknya juga terus melakukan vaksinasi terhadap ternak. Selama 2025, ribuan ekor ternak sudah mendapat vaksinasi PMK. Perinciannya, vaksinasi tahap I menyasar 1.250 ekor ternak, sedangkan tahap II sudah menjangkau 1.586 ekor dari target 3.525 ekor ternak. ”Vaksinasi juga terus kami lakukan meskipun dengan segala keterbatasan jumlah. Kami optimalkan. Terutama di titik-titik yang belum ter-cover,” pungkasnya. (sgt/c1)
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.