PENGAKUAN AB dan DT yang kini sudah tobat, menjadi bukti jika judi slot atau judi online (judol) berdampak begitu seris bagi pemainnya. Tidak hanya masalah ekonomi, game ini juga mengganggu keharmonisan rumah tangga, dan tidak baik bagi kesehatan mental seseorang. “Dampaknya banyak sekali bagi seseorang, termasuk kesehatan mental,” kata Direktur RSUD Genteng, dr Hj Siti Asiyah Anggraeni MMRS, FISQua.
Menurut dr Asiyah, salah satu alasan larangan judi online ini selain segi ekonomi juga dampak besarnya bagi kesehatan mental seseorang. “Masalah itu bisa bertambah besar apabila pecandu itu juga terjebak pinjol (pinjaman online),” katanya.
Baca Juga: Pengalaman Penggila Judol yang Tobat, Pemain Pemula Sering Menang, Lalu Kalah dan Bangkrut
Menurutnya, masalah yang kerap muncul akibat seseorang terjebak judol itu kecemasan yang berlebih. Selanjutnya, seseorang yang sudah kecanduan game itu akan stress dan tertekan, dan itu bisa mengarah ke tindak kriminalitas. “Selain itu, tanda-tanda yang umum terjadi adalah seseorang menjadi gampang tersinggung, sering berbohong, dan produktivitasnya dalam sebuah pekerjaan menurun,” tandasnya.
Bagi seseorang yang sudah telanjur kecanduan dan ingin berhenti, dr Asiyah menganjurkan untuk mendapat pertolongan dari ahli, seperti psikolog. Apabila sudah parah, bisa ke psikiater. “Yang paling penting untuk menyembuhkan itu dorongan orang tua dan keluarga,” pungkasnya.(sas/abi)
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.