Radarbanyuwangi.id – Kericuhan terjadi di objek vital Bandara Banyuwangi Rabu (7/3). Terjadi aksi saling dorong antara petugas gabungan dalam aksi unjuk rasa di bandara.
Massa menolak kehadiran tokoh nasional di bandara kebanggaan warga Bumi Blambangan tersebut.
Eskalasi kerusuhan meningkat setelah provokator aksi ditangkap petugas.
Aksi perusuh bukannya mereda, tapi malah semakin membabi buta.
Mereka bertindak anarkistis dengan menyerang petugas.
Melihat eskalasi kerusuhan semakin meningkat, tim Pengendalian Massa (Dalmas) Polresta Banyuwangi diterjunkan.
Pasukan Dalmas berangsur-angsur berhasil memukul mundur massa ke luar area bandara.
Meski berhasil dihalau, massa semakin bertindak beringas.
Mereka melemparkan bom molotov ke arah terminal Bandara Banyuwangi hingga memicu terjadinya kebakaran.
Situasi pun semakin tak terkendali. Sejumlah korban berjatuhan dan harus dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit.
Beruntung, berkat kesigapan aparat keamanan, sekelompok perusuh yang bikin keonaran berhasil dipukul mundur.
Api yang berkobar dari lemparan bom molotov dengan cepat berhasil dipadamkan.
Bentrok antara aparat gabungan dengan perusuh di Bandara Banyuwangi Rabu (7/3) sebatas simulasi pengamanan bandara.
Meski hanya simulasi, semua adegan dilakukan dengan maksimal. Layaknya kejadian sungguhan.
Simulasi latihan penanganan keadaan darurat Airport Emergency Exercise (AEE) dan Airport Contingency Exercise (ACE) kemarin melibatkan sejumlah anggota komite dari unsur TNI dan Polri, Balai Karantina Kesehatan, Dinas Damkar dan Penyelamatan Banyuwangi, Basarnas, Airnav, maskapai, Akademi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi, Puskesmas Badean, dan rumah sakit di sekitar Bandara Banyuwangi.
Page 2

SIMULASI: Personel Dalmas Polresta Banyuwangi terlibat saling dorong dengan sekelompok perusuh yang menggelar aksi unjuk rasa di Bandara Banyuwangi Rabu (7/3).
Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Johan Seno Acton menjelaskan, latihan penanganan keadaan darurat digelar untuk menguji persiapan personel.
”Kegiatan ini kita gelar dalam rangka memantapkan fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando anggota komite pada saat penanggulangan keadaan darurat di bandara,” jelasnya.
Johan berharap kegiatan tersebut mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuan semua instansi dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab anggota komite.
Terutama saat terjadi kondisi darurat keselamatan maupun darurat keamanan di bandara.
”Simulasi berjalan lancar. Tidak ada kendala berarti. Kalau ada kekurangan, akan kami evaluasi,” tegasnya.
Wakapolresta Banyuwangi AKBP Dewa Putu Darmawan menambahkan, Polresta Banyuwangi menerjunkan sedikitnya 40 anggota kepolisian dalam simulasi tersebut.
Menurut Dewa, simulasi keadaan darurat sangat penting untuk melatih sinergisitas, komunikasi, serta koordinasi dalam rangka memberikan pelayanan keamanan dan kondusivitas daerah.
Melalui agenda tersebut, akan ada peningkatan keselamatan dan keamanan penerbangan, terutama saat menjelang angkutan Lebaran tahun 2024.
”Dari simulasi ini terlihat bagaimana sinergisitas dan kesigapan dari segenap komite bandara. Jika sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat, masing-masing anggota komite sudah memahami fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya,” tegas Dewa. (ddy/aif/c1)
Page 3
Radarbanyuwangi.id – Kericuhan terjadi di objek vital Bandara Banyuwangi Rabu (7/3). Terjadi aksi saling dorong antara petugas gabungan dalam aksi unjuk rasa di bandara.
Massa menolak kehadiran tokoh nasional di bandara kebanggaan warga Bumi Blambangan tersebut.
Eskalasi kerusuhan meningkat setelah provokator aksi ditangkap petugas.
Aksi perusuh bukannya mereda, tapi malah semakin membabi buta.
Mereka bertindak anarkistis dengan menyerang petugas.
Melihat eskalasi kerusuhan semakin meningkat, tim Pengendalian Massa (Dalmas) Polresta Banyuwangi diterjunkan.
Pasukan Dalmas berangsur-angsur berhasil memukul mundur massa ke luar area bandara.
Meski berhasil dihalau, massa semakin bertindak beringas.
Mereka melemparkan bom molotov ke arah terminal Bandara Banyuwangi hingga memicu terjadinya kebakaran.
Situasi pun semakin tak terkendali. Sejumlah korban berjatuhan dan harus dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit.
Beruntung, berkat kesigapan aparat keamanan, sekelompok perusuh yang bikin keonaran berhasil dipukul mundur.
Api yang berkobar dari lemparan bom molotov dengan cepat berhasil dipadamkan.
Bentrok antara aparat gabungan dengan perusuh di Bandara Banyuwangi Rabu (7/3) sebatas simulasi pengamanan bandara.
Meski hanya simulasi, semua adegan dilakukan dengan maksimal. Layaknya kejadian sungguhan.
Simulasi latihan penanganan keadaan darurat Airport Emergency Exercise (AEE) dan Airport Contingency Exercise (ACE) kemarin melibatkan sejumlah anggota komite dari unsur TNI dan Polri, Balai Karantina Kesehatan, Dinas Damkar dan Penyelamatan Banyuwangi, Basarnas, Airnav, maskapai, Akademi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi, Puskesmas Badean, dan rumah sakit di sekitar Bandara Banyuwangi.