RADAR BANYUWANGI – DPRD Banyuwangi mendukung penuh upaya pemkab mendorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan.
Dukungan itu disampaikan langsung Wakil Ketua DPRD Siti Mafrochatin Ni’mah saat menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Banyuwangi Tahun 2026 di Pendapa Sabha Swagata Blambangan pada Senin (17/3).
Sekadar diketahui, Musrenbang RKPD mengusung tema ”Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Tinggi yang Inklusif untuk Menurunkan Kemiskinan”.
Menurut Ni’mah, tema ini sangat krusial dan membutuhkan keseriusan serta kesungguhan untuk mewujudkannya.
Ni’mah mengatakan, dalam sepuluh tahun terakhir program pengentasan kemiskinan di Banyuwangi telah berjalan dengan baik. Buktinya, angka kemiskinan kini tersisa 6,54 persen di tahun 2024. ”Terendah sepanjang sejarah Banyuwangi,” ujar wakil ketua dewan tersebut.
Ni’mah melanjutkan, angka kemiskinan yang terus menurun tersebut patut disyukuri, tetapi tidak pantas berpuas diri. Harus ada upaya dan strategi lebih serius dalam melakukan intervensi.
Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menyebabkan pemerataan, ketimpangan yang semakin turun, dan kesejahteraan yang meningkat.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi sangat penting untuk meningkatkan pendapatan daerah maupun pendapatan per kapita sehingga akan mendorong kesejahteraan rakyat.
”DPRD dan pemkab memiliki hubungan kemitraan untuk membuat kebijakan daerah. Maka, kami siap mendukung tema musrenbang dengan mendorong alat kelengkapan DPRD untuk bekerja optimal mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penurunan angka kemiskinan,” tuturnya.
Namun demikian, Ni’mah lantas menggarisbawahi hal-hal yang harus segera dipecahkan. Salah satunya bencana banjir yang beberapa waktu lalu melanda wilayah Kota Banyuwangi.
”Musibah ini terjadi karena di hulu ditebangi. Terutama di Ijen. Harapan kami ini menjadi perhatian serius,” tegasnya.
Ni’mah mendesak permasalahan banjir ditangani secara serius dan direncanakan secara matang pada Musrenbang RKPD 2026 tersebut.
”Sehingga, tidak ada lagi rakyat yang menderita karena banjir. Penderitaan rakyat lebih tinggi daripada profit yang didapat perusahaan yang melakukan penebangan di hulu. Ini butuh solusi. Mari kita selesaikan bersama,” pungkasnya. (sgt/c1)