sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Konektivitas kawasan Tapal Kuda Jawa Timur bakal memasuki babak baru.
Proyek Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi) digadang-gadang menjadi infrastruktur yang mampu membawa perubahan besar, bukan hanya memangkas waktu perjalanan, tapi juga menggerakkan sektor ekonomi, pariwisata, dan logistik antarwilayah.
Selama ini, mobilitas masyarakat di kawasan pesisir utara Jatim masih mengandalkan jalan nasional yang padat dan berliku.
Dengan hadirnya jalur bebas hambatan, akses alternatif yang lebih cepat, aman, dan efisien akhirnya segera dinikmati publik.
Baca Juga: Kim Da-mi dan Park Hae-soo Terjebak Bencana: The Great Flood Siap Guncang Netflix
Proyek Bernilai Jumbo, Investasi Rp10,8 Triliun
Kabar bahagia datang khususnya bagi masyarakat Banyuwangi.
Pembangunan tol sepanjang 175,44 kilometer ini menghubungkan tiga wilayah strategis: Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi.
Besarnya nilai investasi dan cakupan manfaat menjadikan proyek ini sorotan publik sekaligus bukti nyata pesatnya pembangunan di Jatim bagian timur.
Tol Probowangi dibangun dalam dua tahap:
- Tahap Pertama: Seksi 1–3 (Gending–Besuki)
- Tahap Kedua: Seksi 4–7 (Besuki–Ketapang)
Dengan rampungnya seluruh seksi, jalur baru ini diharapkan menjadi motor pertumbuhan kawasan dan memperkuat posisi Banyuwangi sebagai daerah dengan pembangunan paling progresif di Jatim.
Baca Juga: Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Terbaru: Bunga 6 Persen, Plafon Hingga Rp 100 Juta untuk UMKM
Dibuka Fungsional pada Nataru 2025–2026
Pemerintah resmi menjadwalkan Seksi 1 dan Seksi 2 dibuka secara fungsional pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Page 2
Page 3
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya arus perjalanan dan distribusi logistik di akhir tahun.
Ruas yang dibuka terbatas:
- Seksi 1 Gending–Kraksaan: 12,88 km
- Seksi 2 Kraksaan–Paiton: 11,20 km
Kedua seksi tersebut telah lulus Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO) pada 22–24 Oktober 2025, sehingga dinyatakan siap melayani masyarakat secara terbatas sebelum beroperasi penuh.
Baca Juga: Krisis PBNU 2025: Konflik Elit, Pemecatan Gus Yahya, dan Upaya Islah oleh Sesepuh NU
Perkuat Ekonomi Nasional dan Pemerataan Pembangunan
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan tol bukan sekadar proyek fisik.
Kehadirannya akan menurunkan ICOR, membuat investasi lebih efisien karena distribusi barang dan jasa semakin lancar.
“Pembangunan Tol Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi merupakan langkah strategis untuk memperkuat konektivitas sekaligus mendorong pengembangan infrastruktur di wilayah timur Pulau Jawa,” ujar Menteri PUPR Dody Hanggodo.
Proyek ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menitikberatkan pemerataan pembangunan hingga daerah yang selama ini minim disentuh proyek skala besar.
Baca Juga: Tol Pandaan–Malang: Tol Terindah di Jawa Timur, Investasi Rp5,9 Triliun dan Jalur Vital Pariwisata
Dorong Wisata dan Logistik Tapal Kuda
Kawasan wisata unggulan seperti Bromo, Pantai Bama, hingga berbagai destinasi Banyuwangi diproyeksikan mengalami lonjakan kunjungan di masa liburan.
Pembukaan fungsional ini juga bakal mengurangi kemacetan di jalur Pantura Probolinggo–Situbondo yang selama ini hanya mengandalkan satu akses utama.
Bagi sektor logistik dan usaha, akses yang lebih cepat akan memperlancar distribusi komoditas unggulan seperti rumput laut, hasil perkebunan, dan produk UMKM khas kawasan pesisir.
Dengan progres yang terus dikebut, publik berharap tol ini dapat beroperasi penuh tepat waktu.








