Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dihantam Hujan Deras Pada Dini Hari, Atap Ruang Guru SDN 2 Temuasri Banyuwangi Langsung Roboh: Tak ada Korban Jiwa, Kerugian Ditaksir Rp 100 Juta

dihantam-hujan-deras-pada-dini-hari,-atap-ruang-guru-sdn-2-temuasri-banyuwangi-langsung-roboh:-tak-ada-korban-jiwa,-kerugian-ditaksir-rp-100-juta
Dihantam Hujan Deras Pada Dini Hari, Atap Ruang Guru SDN 2 Temuasri Banyuwangi Langsung Roboh: Tak ada Korban Jiwa, Kerugian Ditaksir Rp 100 Juta

Radarbanyuwangi.id – Gedung yang digunaan untuk kantor dan ruang guru SDN 2 Temuasri, Kecamatan Sempu roboh akibat didera hujan deras beberapa hari terakhir pada Kamis (4/7) dini hari. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Hanya saja, sejumlah barang yang ada di kantor dan ruang guru itu banyak yang rusak ketimpa reruntuhan bangunan yang ambruk. “Ini kan masih libur sekolah, kejadiannya juga tengah malam,” terang Kepala SDN 2 Temuasri, Kecamatan Sempu, Mispan.

Menurut Mispan, gedung yang roboh untuk kantor dan ruang guru itu, termasuk bangunan lama. Sekolah, juga sudah mengajukan proposal untuk perbaikan sekolahnya. “Itu termasuk bangunan lama, sudah waktunya untuk renovasi,” katanya.

Mispan berharap, gedung yang roboh karena diterjang hujan deras itu bisa segera diperbaiki. Sebab, gedung itu sangat digunakan oleh sekolah. “Sekarang sedang ditangani oleh Dinas Pendidikan Banyuwangi untuk perbaikan,: ungkapnya.

Gara-gara gedung sekolahnya roboh, sejumlah barang, dokumen, dan bahan untuk pengajaran sekolah seperti komputer, meja, kursi, dan almari ada yang rusak. Untungnya, saat ini masih dalam liburan. “Semoga saat masuk sekolah, semua sudah selesai,” harapnya.

Baca Juga: Hanya Butuh 3 Jam, Usai Bobol Kamar Kos di Banyuwangi, Pelaku Berhasil Diringkus Unit Reskrim Polsek Genteng di Tanggul Jember

Agen Informasi Bencana (Agisena) BPBD Jatim Kabupaten Banyuwangi, Ismanto, menjelaskan bangunan sekolah itu ambruk pada Kamis (4/7) sekitar pukul 02.00. “Kejadian ini akibat hujan yang terus menerus, menyebabkan gedung kantor dan ruang guru ambrol,” ujarnya.

Ismanto menyebut, kondisi gedung dan material bangunan yang ambrol itu memang sudah tua. Akibatnya, atap dan dinding bangunan rusak parah, serta peralatan sekolah seperti komputer, meja, kursi, dan almari mengalami kerusakan. “Material bangunan sudah lapuk,” katanya.

Baca Juga: Pembebasan Bersyarat Dikabulkan, Mantan Suami Bupati Banyuwangi I Gede Winasa Bisa Hirup Udara Bebas: Langsung Melukat di Pura Segara Yeh Kuning

Kerusakan akibat robohnya bangunan itu, sebut Ismanto, dinilai cukup parah dan kerugian mencapai Rp 100 juta lebih. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. “Dampak korban jiwa nihil karena masih libur sekolah, kerugian material sekitar 100 juta,” jelas Ismanto.

Ismanto mengimbau masyarakat dan instansi pendidikan untuk selalu memeriksa kondisi bangunan secara berkala, terutama saat musim hujan. “Pemeriksaan rutin sangat penting untuk mencegah kejadian serupa,” tuturnya.(rei/abi)