Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Dihipnotis, Emas 20 Gram Amblas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

hipnotisSONGGON – Pelaku pencurian dengan cara hipnotis kembali beraksi kemarin (14/4). Kali ini korbannya adalah Sapinah, 57, warga Dusun Kendal, RT 01, RW 01, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Dalam aksi itu, pelaku yang mengaku seorang mahasiswa yang sedang bakti sosial itu memberi bantuan berupa beras dan deterjen. Pelaku berhasil membawa kabur kalung emas berbobot 20 gram. Aksi hipnotis yang menimpa Sapinah itu terjadi sekitar pukul 10.00.

Saat kejadian, korban bersama Dasimun, 60, sedang menjemur gabah di depan rumahnya. Ada orang naik motor berpakaian rapi dan bersepatu datang,” terang Sapinah. Lelaki yang naik motor Honda Beat warna putih dan tidak dikenal itu, terang dia, mendatanginya dan langsung memberi hadiah beras lima kilogram dan lima bungkus deterjen. “Orang itu umurnya sekitar 40 tahun,” katanya. Sebelum menyerahkan hadiah, jelas dia, pelaku yang tidak dikenal itu memintanya diam dan tidak memanggil tetangga.

Alasannya, agar para tetangga tidak ikut-ikutan meminta hadiah. “Saya disuruh diam. Katanya hanya saya yang diberi hadiah,” ungkapnya. Tidak lama kemudian, pelaku yang masih mengenakan helm teropong warna biru itu menyuruh Dasimun menulis huruf al fabet pada sebuah buku yang sudah disiapkan pelaku. Huruf itu harus ditulis sebanyak-banyaknya hingga lembaran bulat terisi penuh. “Saya disuruh membagi beras lima kilogram ke wadah dengan berat masing-masing 2,5 kilogram di dapur” jelasnya.

Saat itu, lanjut dia, pelaku bertubuh kurus itu juga sempat menyuruh Sapinah berganti pakaian yang jelek dan mencopot kalung emas miliknya. Perhiasan itu diminta diletakkan ke dalam cangkir berisi gula pasir. “Katanya akan ada survei dengan alat deteksi perhiasan. Bila ditemukan punya perhiasan, bantuan tidak diserahkan,” katanya. Sapinah mengaku menuruti semua perintah yang diminta pelaku. Semua itu dilakukannya seperti tidak sadar. “Saya sadar setelah orang aneh itu pergi ke arah barat. Kalung emas di cangkir sudah tidak ada,” ungkapnya.

Perempuan itu mengaku sempat curiga dengan orang yang baru dikenal itu. Saat diminta melepas kalung emasnya, dia akan meletakkan emas itu dibawah sajadah. Anehnya, orang itu minta kalung itu dimasukkan cangkir. Saya manut saja.” ujarnya. Dasimun yang menulis huruf hingga tiga lembar kertas itu batu tersadar setelah orang misterius itu pergi. Saat itu, kakek itu berupaya mengejar. “Orangnya sudah menghilang.” cetusnya. (radar)