BANJIR yang terjadi di Dusun Krajan, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, menyebabkan SDN 2 Wringinputih terendam. Air yang menggenang di sekolah itu cukup tinggi hingga masuk ke ruang belajar. Akibatnya, para siswa di SDN 2 Wringinputih itu tidak bisa belajar.
Di hari pertama masuk sekolah kemarin (18/7), para siswa terpaksa diliburkan lagi. “Air sangat tinggi sekali,” cetus Kepala SDN 2 Wringinputih, Jaminoto Hadi, 56. Jaminoto mengaku mendapat kabar sekolahnya terendam banjir itu sekitar pukul 04.00 melalui telepon dari salah satu wali murid. Dari kabar itu, dia langsung be rangkatke sekolah.
“Saya datang di sekolah ketinggian air mencapai satu meter, sepeda motor tidak bisa masuk sampai sekolah,” katanya. Ketinggian air mencapai satu meter itu, terang dia, itu di luar ruangan. Karena ketinggian itu, akhirnya juga masuk ke ruangan sekolah.
“Di ruang sekolah ketinggian air itu mencapai 30 centimeter, untungnya tidak sampai merendam buku-buku. Meja dan kursi kita tumpuk,” ujarnya.Saat sekolahnya terendam ini, lanjut dia, para siswa dan guru banyak yang masuk. Sebab, saat itu memang hari pertama masuk sekolah. Tapi karena kondisi sekolah yang terendam, para siswa terpaksa dipulangkan lebih cepat.
“Untuk menjaga keamanan siswa, saya minta izin ke UPTD Pendidikan untuk meliburkan siswa sampai kondisi normal,” ungkapnya. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Muncar, Mahsun, bersama pengawas sekolah, Suharto, langsung turun ke sekolah itu kemarin (18/7).
“Kami datang untuk memantau dan memastikan kondisi sekolah yang terendam akibat banjir, semua masih selamat,” cetus Suharto. (radar)