Pengunjung Banyuwangi Art Weak Lebih Ramai
BANYUWANGI – Usaha Pemkab Banyuwangi mendukung pengembangan Usaha Kecil dan menengah (UKM) melalui even Banyuwangi Art Week berbuah manis. Pameran tersebut memberi efek positif ganda bagi pelaku usaha berbasis ekonomi kreatif tersebut.
Selain mengenalkan produk mereka kepada masyarakat, melalui even itu peserta juga bisa mendulang omzet lebih besar dibandingkan hari-hari sebelumnya. Omzet yang ditargetkan peserta pun bervariasi. Anti Nuraini, misalnya, wanita yang mengandalkan produk aksesori dan handicraft itu pasang target omzet Rp 500 ribu perhari.
“Targetnya sebesar itu. Tetapi, dua hari ini terealisasi Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. Tidak jauh meleset dari target kita.” katanya. Berbeda dengan Novita Lia 23, pengusaha batik asal Muncar itu pasang target Rp 10 hingga Rp 15 juta selama berlangsungnya Art Week hingga 3 April nanti.
Dalam dua hari pameran berlangsung, Novita berhasil meraih omzet Rp 1,5 hingga Rp 2 juta “Omzet ini jauh lebih besar daripada omzet hari-hari normal, katanya. Wendra Jaya, 30, pengusaha kaus desain juga pasang target Rp 7 juta.
Dia sangat optimistis bisa mencapai target tersebut. “Dua hari ini saja mampu mencapai setengah dari target,” ucapnya. Wendra mengaku, pengunjung Banyuwangi Art Week tahun ini lebih banyak daripada tahun sebelumnya.
Produk yang dipamerkan peserta UKM sangat menarik. Tidak hanya memamerkan produk lokal yang memiliki nilai fungsi. Produk yang dipamerkan tersebut memiliki nilai seni dan budaya lokal. Produk yang dipamerkan meliputi batik, produk logam berupa pisau dan keris, suveni, handicraft, ornamen dari bambu, kaligrali, furniture, kaus berjargon asli Banyuwangi, hingga aksesori batu akik.
Beragam produk yang dipamerkan tersebut mengundang perhatian masyarakat. Warga terlihat antusias melihat dan memilih barang yang dipamerkan di tiap stan. Pengujung tidak hanya dibanjiri masyarakat lokal, tapi juga warga luar daerah. (radar)