Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua Pemuda Dikeroyok Kawanan Preman

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PESANGGARAN, Jawa Pos Radar Genteng – Tarung tidak imbang terjadi di jalan raya Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, tepatnya di depan kantor Desa Sumberagung pada Minggu (30/4) malam. Dalam kejadian itu, dua pemuda berinisial AP, 23, asal Dusun Sumberurip, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, dan MA, 25, warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung dikeroyok oleh kawanan preman.

Aksi pengeroyokan yang terjadi sekitar pukul 21.00 itu, kedua korban mengalami luka di bagian wajah dan beberapa tubuhnya. Dengan kondisi terluka, korban lapor ke polsek setempat. “Setelah dikeroyok, korban ini kabur dan lapor ke polsek,” terang Kapolsek Pesanggaran, Iptu Lita Kurniawan pada Jawa Pos Radar Genteng Selasa (2/5).

Mendapat laporan itu, Lita mengaku anggotanya langsung bergerak cepat dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa korban. “Kami langsung lidik, korban juga sudah divisum saat itu juga,” terangnya seraya menyebut dua korban tidak sampai mendapat perawatan di rumah sakit.

Menurut Kapolsek, dugaan pengeroyokan itu bermula saat AP dan MA naik motor beriringan. Keduanya melewati gerombolan anak muda yang sedang tongkrongan di pinggir jalan. “Dua korban ini dituduh menggeber-geber motornya, padahal setelan kendaraannya memang tidak standar,” ujarnya.

Karena itu, jelas dia, dua korban itu diminta berhenti oleh para pemuda yang sedang nongkrong tersebut. Tanpa banyak bicara, kedua korban langsung dihajar oleh gerombolan pemuda yang jumlahnya lebih dari lima orang itu. “Kedua korban setelah dikeroyok lapor ke polsek,” ujarnya.

Lita menyebut, AP dan MA sama-sama tidak mengenali para pemuda yang mengeroyoknya. Dan ini yang membuat petugas kesulitan mencarinya. “Korban dan pelaku tidak ada masalah, mereka juga tidak saling mengenal,” ujarnya.

Dalam penyelidikan yang dilakukan, Lita mengaku sudah berhasil mengantongi identitas salah satu pelaku. Hanya saja, pelaku itu belum bisa ditangkap. “Kita belum berhasil membekuk pelaku itu,” tandasnya.

Ditanya ada kaitannya dengan perselisihan kelompok perguruan silat, Lita menampik. Menurutnya, permasalahan ini masalah pribadi yang tidak berkaitan dengan perguruan silat. “Kalau untuk itu (korban dan pelaku anggota perguruan silat) ada kemungkinan, karena masyarakat sini mayoritas seperti itu. Tapi permasalahan ini berasal dari persoalan di luar perguruan silat,” pungkasnya.(sas/abi)

source