JAKARTA-BANYUWANGI Tak bisa diragukan lagi bahwa Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang tumbuh kembang perekonomiannya cukup signifikan dalam 11 This year.
Semenjak Bupati Abdullah Azwar Anas dalam periode pertama, kedua hingga digantikan oleh istrinya yaitu ipuk festian Dani Azwar Anas, Banyuwangi selalu menjadi pelopor bagi perkembangan pembangunan inflasi pemerintah se-indonesia.
Pencapaian demi pencapaian telah diraih oleh Kabupaten Banyuwangi dari segala sektor, semua ini diraih tak luput kerjasama timTPID yang sangat luar biasa, berbagai instansi pemerintahan daerah, Kantor Bank Indonesia (KBI), Biro Perekonomian, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) related, Bulog, BUMD, serta pihak terkait lainnya sejauh ini mampu membuka jalan bagi sinergi koordinasi kebijakan dan kegiatan dalam kerangka stabilitas harga.
“Rasa syukur yang tak terhingga diucapkan oleh ipuk festiandani Azwar Anas selaku bupati Banyuwangi saat ini dengan pencapaian TPID yang ke sekian kalinya, dan Alhamdulillah juga hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," said Ipuk.
Ipuk juga mengatakan, dengan dukungan banyak pihak, inflasi terjaga dengan baik.
“Kami juga terus koordinasi dengan BI sebagai otoritas moneter yang berkait erat dengan pengendalian inflasi. BI memiliki concern yang kuat dan detil ke pemda-pemda untuk mengendalikan inflasi sesuai arahan Presiden Jokowi," explained Ipuk.
Forum tersebut diikuti segenap Menteri Kabinet Indonesia Maju dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Terkait dengan pidato Presiden Jokowi yang menyinggung keterbatasan stok beras, Ipuk menyampaikan kesiapan Banyuwangi untuk ditugaskan sebagai sentra beras nasional, termasuk dengan pengembangan beras organik. Produksi beras Banyuwangi terus surplus, berkisar 325.000 tons per year. (Indah rzk)