The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Five Goats Died Suddenly in Muncar, Allegedly Due to Weather and Dehydration

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

MUNCAR, Jawa Pos Radar Tile – Satu dari lima kambing yang mati milik Hariyanto, 37, Sukosari hamlet residents, Blambangan Village, Muncar District, Banyuwangi, sempat mendapat pemeriksaan dan penanganan dokter hewan setempat. Result, kambing yang mati mendadak itu karena faktor cuaca.

The last few days, cuaca di wilayah Kecamatan Muncar cukup panas. And it, dibarengi dengan suhu udara yang sangat dingin. “Cuaca seperti itu rawan penyebaran penyakit,” cetus drh Ika Yuni, Wednesday (31/5).

Dokter hewan yang membuka praktik mandiri di Dusun Krajan, Blambangan Village, itu mengaku sebelum kambing jenis batur yang masih berusia tiga bulan milik Haryanto itu mati, sempat memeriksanya. “Gejala awalnya tidak mau makan, di usianya tiga bulan juga masih menyusu ke induknya," he said.

Karena tidak mau makan dan dehidrasi, it's clear, kondisi fisik anak kambing yang sudah ditawar Rp 4 juta oleh warga Kabupaten Wonosobo, Central Java, itu akhirnya melemah. “Langsung masuk ke gejala kedua, sekujur tubuhnya menggigil," he explained.

Saat kambing anakan itu menggigil, pemilik kambing Haryanto baru menghubungi dan memeriksakan kambingnya. “Waktu itu sempat saya periksa, saya memberi tindakan dengan memberi vitamin," he said.

Selain vitamin, drh Ika juga menyarankan pada pemilik kambing untuk menambah air minum agar ternaknya itu tidak mengalami dehidrasi. “Saya menyarankan untuk terus dipantau, dan sering diberi minum," he said.

Upaya pencegahan juga disampaikan oleh drh Ika pada pemilik ternak, di antaranya memasang lampu penerangan di sekitar kandang. “Saya lihat kandangnya itu membuat udara luar gampang masuk. Jadi suhu di dalam kalau malam bisa dingin. Maka perlu diberi lampu agar suhunya hangat," he explained.

drh Ika juga menyarankan peternak untuk jeli mengamati ternaknya. Ketika ada yang nafsu makannya turun, untuk segera melakukan karantina. “Ini perlu dilakukan untuk mencegah penularan," he concluded.

As previously reported, sebanyak lima ekor kambing milik Hariyanto, 37, Sukosari hamlet residents, Blambangan Village, Muncar District, mati mendadak. Kelima ternak itu, mati dalam sepekan dan belum diketahui penyebabnya.

According to Hariyanto, lima ekor kambingnya yang mati itu diawali dengan hilangnya nafsu makan. Then, kambingnya itu mengalami kejang, badan gemetaran atau menggigil. “Selang satu hingga tiga hari sejak hilang nafsu makan, kambing itu mati," he said. (gas/abi)

source