The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Residents Force Close Liquor Stores

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

SRONO, Jawa Pos Radar Tile – Aksi orang mabuk tak dikenal dengan meminta uang pada setiap warga yang melintas, membuat warga Dusun Sukolilo, Sukomaju Village, Kecamatan Srono geram. Puluhan warga menggerebek toko minuman keras (you look) yang lokasinya di timur Kantor Desa Sukomaju mulai Senin malam (20/2) hingga Selasa dini hari (21/2).

One of the local residents, Edi Prasetyo, 35, mengungkapkan warga mulanya tidak mempermasalahkan dengan beroperasinya toko miras tersebut. “Tidak ada masalah, sampai ada keributan pada Sabtu malam (18/2),” ungkapnya Rabu (22/2).

Keributan itu, light him, bermula saat ada pemuda mabuk di sekitar lokasi ruko yang lokasinya di antara kantor BUMDes dan Toko Jamu itu. “Pemuda yang mabuk itu bukan orang sini, tapi mengaku warga sini,He said.

Menurut Edi, tidak ada satupun warga di kampungnya yang mengenal pemuda mabuk tersebut. However, ulah pemuda itu semakin menjadi-jadi hingga membuat suasana semakin memanas. “Pemuda itu memalak pengendara yang melintas di jalan depan ruko dan membuat keributan,He said.

Tidak terima dengan ulah pemuda yang mabuk itu, it's clear, sekelompok warga langsung mendatangi toko yang menjual miras. Itu dilakukan warga sejak Senin malam (20/2). “Warga ada yang tidak terima, akhirnya memaksa menutup toko miras itu," he said.

Village head (village head) Sukomaju, Edy Suyanto membenarkan adanya penutupan toko minuman keras oleh warga di desanya itu. "Right, peristiwanya Senin petang hingga Selasa dini hari,"he said to the Jawa Pos Radar Tile.

Menurut Kades Edy, penutupan toko miras itu karena masyarakat Desa Sukomaju, khususnya yang berada di sekitar lokasi resah. Toko miras itu membuat warga menjadi tidak tenang. “Warga resah dengan keberadaan toko miras tersebut,” he added.

Besides that, he continued, keberadaan toko miras itu juga dinilai merusak moral generasi penerus bangsa, serta tidak pantas dijual di tempat tersebut karena masyarakat desa yang terkenal agamis. “Tidak jauh dari situ juga banyak tempat ibadah, juga ada lembaga pendidikan," he said.

Kades Edy mengatakan usai diminta warga untuk tutup, penjaga toko miras itu juga menutup. Botol-botol berisi miras juga dipindahkan ke Banyuwangi. “Selasa dini hari, kami kawal sampai Banyuwangi. Karena di Desa Sukomaju ini hanya pengelolanya, sedangkan gudangnya di Banyuwangi,He said.

Srono Police Chief, AKP Achmad Junaedi mengatakan penutupan toko miras oleh warga di Desa Sukomaju itu berlangsung kondusif. “Alhamdulillah, aman dan kondusif. Warga minta untuk tidak jualan miras di tempat itu," he said.

Adanya tindakan penutupan toko miras oleh warga sekitar ruko itu, light him, pemilik toko miras tidak melakukan perlawanan. “Pemilik toko miras memindahkan semua barang jualannya," he said.(gas/abi)

source