Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Festival Taman Nasional 2024, Suku Anak Dalam dari Jambi Hadir di Banyuwangi

festival-taman-nasional-2024,-suku-anak-dalam-dari-jambi-hadir-di-banyuwangi
Festival Taman Nasional 2024, Suku Anak Dalam dari Jambi Hadir di Banyuwangi

KOMPAS.com – Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam Indonesia 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal KSDAE Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (LHK) di gelar di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Acara yang dihelat di Taman Blambangan Banyuwangi pada 22 Agustus hingga 25 Agustus itu diikuti oleh 16 Taman Nasional (TN) dan 7 Balai Besar/Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Salah satunya adalah stan dari Taman Nasional Bukit Duabelas yang ada di Provinsi Jambi. Selambai (47), warga Suku Anak Dalam ikut hadir dalam pameran tersebut.

“Ini foto saya dan anak-anak saya,” kata Selambai sambil menunjukkan sebuah foto yang ada di stan pameran saat ditemui di Taman Blambangan Banyuwangi pada Kamis (23/8/2024).

Baca juga: Seleksi CPNS 2024 Pemkab Banyuwangi, Ini Formasi yang Dibutuhkan

Tak hanya itu, ia juga membangun langsung rumah dari Suku Anak Dalam yang bahan-bahannya dibawa langsung dari Jambi.

“Kayu dan lain-lainnya dibawa langsung dari Jambi. Ini rumah yang kami bangun jika berpindah-pindah tempat,” ungkap dia.

Sehari-hari, Selambai mengaku bekerja di kebun menamam ubi dan tanaman lainnya. Sebagian hasil bumi yang ia tanam dikonsumi sendiri dan sebagian lainnnya ia jual untuk kebutuhan sehari-hari.

“Anak saya 13 dari dua istri. Tentu kebutuhannya sangat banyak,” kata dia.

Walau sudah memiliki cucu, Selambai mengaku masih ada anaknya yang sekolah.

“Tapi sekolahnya itu sekolah rimba yang mengajar dari TN (Taman Nasional Bukit Duabelas”,” kata Selambai.

Baca juga: Kapal Kargo AS Merapat di Banyuwangi, Turunkan Alutista untuk Latgab

Kalung atau gelang sebelik sumpah digunakan untuk menghindari dari sumpah buruk dari orang-orang yang jahat. Nantinya sumpah buruk tersebut akan kembali pada orang yang mengucapkannya.Kompas.com/Rachmawati Kalung atau gelang sebelik sumpah digunakan untuk menghindari dari sumpah buruk dari orang-orang yang jahat. Nantinya sumpah buruk tersebut akan kembali pada orang yang mengucapkannya.

Selain bercocok tanam, ia mengaku membuat kerajinan salah satunya adalah kalung dan gelang yang dibuat dari biji pohon sebelik sumpah.

Dalam keyakinanya, konon yang mengenakan kalung atau gelang sebelik sumpah, akan terhindari dari sumpah buruk dari orang-orang yang jahat. Nantinya sumpah buruk tersebut akan kembali pada orang yang mengucapkannya.

Gelang atau kalung sebelik sumpah dirangkai dari biji-bijian yang mirip sawo kecik. Biji-bijian tersebut didapatkan dari pohon sebelik sumpah yang masih ada di kawasan konservasi Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD).

“Saya yang membuatnya dan sengaja dibawa kesini untuk dikenalkan kepada pengunjung.

Sebelik sumpah pernah masuk nominasi di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019 dalam kategori Cindera Mata Terpopuler pada tahun 2019.

 

Page 2

Sementara itu Lina (28), petugas dari Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) mengatakan pihak taman nasional memiliki program mobile school untuk Suku Anak Dalam.

Baca juga: Mengintip Sentra Oleh-oleh Oreng Osing yang Berdayakan Petani di Banyuwangi

“Yang mengajar ya dari taman nasional. Kegiatannya non formal ada beberapa titik lokasi termasuk di dekat kantor. Memang jumlahnya tidak pasti. Ada yang satu titik 15 anak yang diajar membaca dan menulis,” kata dia.

Lina menjelaskan ada tradisi melangun yang dilakukan Suku Anak Dalam yakni berpindah tempat sebagai tanda duka cita karena ada kerabat yang meninggal dunia atau mencari hasil hutan.

“Saat melangun mereka berpindah, dan mobil school akan ikut berpindah bersama mereka,” kata Lina.

Terkait mobile school tersebut, Selambai mengaku saat bermanfaat untuk masyarakat Suku Anak Dalam.

“Bukan hanya anak-anak kami yang mendapatkan ilmu, tapi kami yang sudah dewasa juga mendapatkan hal yang sama,” ungkap Selambai menutup pembicaraan siang itu.

Baca juga: Elektabilitas Tertinggi, Ipuk Mujiono Didukung Demokrat di Pilkada Banyuwangi

Festival Taman Nasional/Taman Wisata Alam 2024 merupakan event tahunan ke-8 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi, Direktorat Jenderal KSDAE, Kementerian LHK.

Festival tersebut sebagai media untuk mempromosikan wisata alam di Taman Nasional/Taman Wisata Alam di Indonesia.

Selain itu, juga untuk memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk menjadi wisatawan/pengunjung yang bijak dan cerdas yakni pengunjung yang paham dan patuh dengan peraturan yang ditetapkan pengelola serta menghormati norma-norma dan kearifan lokal yang dipegang teguh masyarkat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.