TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember terus berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan perjalanan Kereta Api di wilayah Daop 9 termasuk Banyuwangi dengan meluncurkan program dan langkah konkret.
Program terbaru, KAI Daop 9 menjalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya pada Selasa, 17 Desember 2024. Kolaborasi ini untuk meningkatkan pelayanan perjalanan kereta api melalui integrasi informasi cuaca yang akurat dan terkini.
Vice President KAI Daop 9 Jember, Hengky Prasetyo, mengungkapkan bahwa sebagai operator transportasi yang melayani ribuan penumpang setiap hari, KAI Daop 9 Jember menghadapi tantangan signifikan terkait bencana hidrometeorologi seperti hujan deras, angin kencang, atau banjir yang dapat mempengaruhi kondisi jalur rel kereta api.
“Cuaca buruk dapat mengganggu operasional kereta api dan berpotensi membahayakan keselamatan perjalanan,” kata Hengky, Selasa (17/12/2024).
Wilayah Daop 9 Jember yang meliputi Pasuruan hingga Banyuwangi, sering mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Jika tidak diantisipasi, hal ini dapat menimbulkan gangguan perjalanan kereta api dan mengurangi pelayanan yang prima kepada pelanggan.
“Melalui kerjasama ini, KAI Daop 9 Jember bisa mendapatkan informasi cuaca yang lebih cepat dan akurat, sehingga segala kemungkinan buruk dapat diantisipasi,” ujarnya.
Hengky menyebut, untuk mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem, KAI Daop 9 Jember telah menyiapkan Alat Material untuk Siaga (AMUS) di delapan lokasi, termasuk Stasiun Kalibaru dan Stasiun Ketapang di Banyuwangi.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan perjalanan kereta api tetap aman dan nyaman,” cetusnya.
Sebagai bagian dari kerjasama, KAI Daop 9 Jember juga telah menyiapkan sistem informasi cuaca yang akan ditampilkan secara real time di TV maupun videotron yang terdapat di stasiun-stasiun wilayah Daop 9 Jember, termasuk stasiun di Bumi Blambangan.
“Sehingga penumpang saat akan naik kereta bisa mengetahui kondisi cuaca di stasiun yang akan dituju,” terangnya.
Lebih lanjut Hengky menjelaskan, beberapa manfaat yang didapatkan oleh KAI melalui kerja sama ini diantaranya operasional kereta api yang efisien, keselamatan yang meningkat, dan mengurangi risiko kerusakan pada infrastruktur kereta api.
Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi contoh sinergi positif antara institusi pemerintah dan perusahaan transportasi dalam menciptakan layanan yang lebih aman, andal, dan responsif terhadap tantangan perubahan cuaca.
“Kerjasama dengan BMKG ini merupakan bagian dari komitmen KAI Daop 9 Jember untuk selalu mengutamakan keselamatan perjalanan kereta api. Dengan dukungan data cuaca yang akurat, KAI yakin dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,” tutup Hengky. (*)
| Pewarta | : Syamsul Arifin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |
