ngopibareng.id
Gapasdap menyebut peran Kapal eks LCT sangat penting untuk mengurai kemacetan di Pelabuhan Ketapang. Sebab, kapal-kapal eks LCT-lah yang mampu mengangkut kendaraan barang bertonase besar. Untuk itu, diharapkan pemangku kebijakan mengoptimalkan kapal-kapal eks LCT yang sudah eksisting di dermaga LCM Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, Nurjatim, mengatakan, kemacetan di Pelabuhan Ketapang beberapa waktu lalu dipicu penundaan pemberangkatan kapa-kapal eks LCT oleh pihak Syahbandar. Kemacetan berlangsung selama kurang lebih dua pekan.
“Setidaknya ada 15 kapal eks LCT yang tidak boleh dioperasikan untuk sementara waktu sambil menunggu proses pemenuhan temuan-temuan minor syarat kelayakan kapal,” jelasnya, Rabu, 30 Juli 2025.
Kemacetan di sekitar Pelabuhan Ketapang pun tidak bisa dihindari. Bahkan Pelabuhan Ketapang sempat lumpuh total. Aksi protes sempat dilakukan sejumlah sopir diarea pelabuhan Ketapang. Mereka memarkir kendaraan di pintu keluar pelabuhan. Sehingga kendaraan sempat stuck.
Baca Juga
Kemacetan mulai terurai setelah Syahbandar melakukan percepatan pemberian izin beroperasi kapal-kapal eks LCT yang sebelumnya ditunda operasionalnya. Sejumlah kapal diperbolehkan beroperasi setelah memenuhi kelayakan kapal sesuai rekomendasi Syahbandar.
“Setelah memenuhi serangkaian perbaikan dan melengkapi kekurangan alat-ala keselamatan, kapal yang sebelumnya ditunda kembali diizinkan beroperasi,” tegasnya.
Setelah jumlah kapal eks LCT yang beroperasi di dermaga LCM bertambah, kemacetan akhirnya terurai. Aktivitas penyeberangan, khususnya kendaraan barang bertonase besar di pelabuhan Ketapang normal kembali.
“Jadi peran kapal eks LCT yang beroperasi di dermaga LCM untuk mengangkut kendaraan bertonase besar ini sangat penting untuk Penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk,” tegasnya.
Nurjatim menegaskan, saat ini yang diperlukan adalah optimalisasi kapal-kapal eks LCT dan penambahan dermaga. Sedangkan wacana untuk penambahan kapal di lintasan Ketapang-Gilimanuk masih perlu kajian yang lebih mendalam.
“Kami berpendapat optimalisasi kapal yang ada lebih penting daripada menambah jumlah kapal,” ujarnya.
Like