BANYUWANGI – Cuaca di sebagian besar wilayah Banyuwangi dan sekitarnya diprediksi tidak akan bersahabat dalam beberapa hari ke depan. Selain ancaman angin kencang dan hujan disertai petir. Masyarakat khususnya yang berada di kawasan pesisir juga harus mulai waspada dengan kemungkinan fenomena gelombang tinggi.
Pengamat cuaca pada stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Gigih Nur Baskoro menyatakan cuaca buruk di sebagian besar wilayah Banyuwangi dipengaruhi kemunculan tekanan rendah di Nusa Tenggara. Banyuwangi yang berada dekat dengan kemunculan bibit siklon tropis itu menjadi kena imbasnya. Namun pantauan citra satelit menunjukkan fenomena ini sudah mulai mereda.
“Banyuwangi berada dalam wilayah shear (lekukan) pergerakan angin. Sehingga awan menjadi mudah berkumpul dan menciptakan peluang hujan disertai angin kencang,” bebernya. Gigih menambahkan untuk lima hari ke depan kondisi perairan di sebagian besar Banyuwangi kurang bersahabat. BMKG juga memprediksi, ketinggian air laut di Samudera Indonesia bisa mencapai ketinggian maksimal 3,5 meter.
Sedangkan di Selat Bali, ketinggian gelombang laut bisa mencapai 3 meter. Situasi ini tentu patut menjadi kewaspadaan tersendiri bagi nelayan dan operator pelayaran. Kecepatan angin juga turut menyumbang terjadinya cuaca buruk. Tercatat kecepatan angin mengalami kenaikan hingga berada di batas zona aman yakni di kisaran 6 hingga 35 km per jam.
Ditambah lagi dengan konsentrasi awan, peluang hujan masih berpeluang terjadi. Meski sebut Gigih, Banyuwangi saat ini sudah memasuki musim kemarau. Namun kondisi ini membuat hujan masih dimungkinkan turun. Intensitas hujan masih berada dalam tahap aman yakni ringan hingga sedang. Peluang hujan turun merata di semua bagian wilayah Banyuwangi sepanjang hari. “Saat ini sebenarnya sudah musim kemarau tapi hujan masih berpotensi,” pungkasnya. (radar)
