RadarBanyuwangi.id – Anjloknya tingkat partisipasi pemilih juga disorot Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banyuwangi.
Komisi 1 DPRD yang bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan pesta demokrasi ini menyayangkan rendahnya tingkat partisipasi pemilih.
Undangan untuk rapat evaluasi sudah dikirim ke KPU, tetapi batal digelar gara-gara persiapan penghitungan suara tingkat provinsi.
Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi Marifatul Kamila sangat menyayangkan rendahnya partisipasi pemilih saat gelaran pilkada serentak 27 November 2024.
Hal tersebut seharusnya tidak terjadi. Sebab, anggaran untuk sosialisasi pilkada tidaklah sedikit.
”Kami sebagai dewan yang mengawasi pelaksanaan sangat menyayangkan hal itu. Sebab, sebelumnya sudah kami ingatkan agar sosialisasi dilaksanakan dengan maksimal,” ujar anggota dewan yang akrab disapa Rifa, Jumat (6/12).
Menurut Rifa, jauh hari sebelum pelaksanaan pilkada, Komisi I telah mengundang KPU selaku penyelenggara dan Bawaslu selaku pengawas dalam rangka persiapan pilkada.
Dalam rapat itu, pihaknya telah mengingatkan bahwa target pemilih harus meningkat dari Pemilu 2024, yakni dari 67 persen ke 75 persen.
Mengenai penyebab turunnya partisipasi pemilih tersebut, Rifa belum bisa memberikan keterangan secara pasti.
Sebab, perlu dilakukan rapat evaluasi dengan KPU selaku pihak penyelenggara hajatan demokrasi tersebut.
”Mungkin karena berdekatan dengan pelaksanaan pemilu sehingga masyarakat masih jenuh. Tapi, untuk pastinya masih menunggu hasil rapat evaluasi dengan DPR,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya sebenarnya telah memanggil KPU untuk melakukan rapat evaluasi yang direncanakan digelar pada pukul 13.00 hari Jumat (6/12).
Namun, rapat tersebut tertunda karena KPU Banyuwangi mesti bersiap untuk melakukan penghitungan suara di tingkat provinsi pada Minggu (8/12) besok.
Akan tetapi, Rifa menarget evaluasi dapat dilakukan sebelum penetapan bupati terpilih.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Anjloknya tingkat partisipasi pemilih juga disorot Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banyuwangi.
Komisi 1 DPRD yang bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan pesta demokrasi ini menyayangkan rendahnya tingkat partisipasi pemilih.
Undangan untuk rapat evaluasi sudah dikirim ke KPU, tetapi batal digelar gara-gara persiapan penghitungan suara tingkat provinsi.
Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi Marifatul Kamila sangat menyayangkan rendahnya partisipasi pemilih saat gelaran pilkada serentak 27 November 2024.
Hal tersebut seharusnya tidak terjadi. Sebab, anggaran untuk sosialisasi pilkada tidaklah sedikit.
”Kami sebagai dewan yang mengawasi pelaksanaan sangat menyayangkan hal itu. Sebab, sebelumnya sudah kami ingatkan agar sosialisasi dilaksanakan dengan maksimal,” ujar anggota dewan yang akrab disapa Rifa, Jumat (6/12).
Menurut Rifa, jauh hari sebelum pelaksanaan pilkada, Komisi I telah mengundang KPU selaku penyelenggara dan Bawaslu selaku pengawas dalam rangka persiapan pilkada.
Dalam rapat itu, pihaknya telah mengingatkan bahwa target pemilih harus meningkat dari Pemilu 2024, yakni dari 67 persen ke 75 persen.
Mengenai penyebab turunnya partisipasi pemilih tersebut, Rifa belum bisa memberikan keterangan secara pasti.
Sebab, perlu dilakukan rapat evaluasi dengan KPU selaku pihak penyelenggara hajatan demokrasi tersebut.
”Mungkin karena berdekatan dengan pelaksanaan pemilu sehingga masyarakat masih jenuh. Tapi, untuk pastinya masih menunggu hasil rapat evaluasi dengan DPR,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya sebenarnya telah memanggil KPU untuk melakukan rapat evaluasi yang direncanakan digelar pada pukul 13.00 hari Jumat (6/12).
Namun, rapat tersebut tertunda karena KPU Banyuwangi mesti bersiap untuk melakukan penghitungan suara di tingkat provinsi pada Minggu (8/12) besok.
Akan tetapi, Rifa menarget evaluasi dapat dilakukan sebelum penetapan bupati terpilih.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.