Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Gubernur Siap Gelontorkan Bantuan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Jika Gunung Raung Jadi Meletus

SONGGON-Kondisi Gunung Raung yang tidak kunjung normal, mengundang  perhatian dari Gubernur Jawa Timur,  Soekarwo. Kemarin (12/7), orang nomor satu di Pemprov Jawa Timur itu, memantau langsung kondisi gunung berapi yang kini berstatus siaga (level III) itu.

Dengan didampingi Forpimda Banyuwangi, gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo itu datang ke Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, di lereng  Gunung Raung, Dusun Mangaran, Desa  Sumberarum, Kecamatan Songgon.

“Kepada masyarakat kami imbau sabar, Raung telah bertahun-tahun memberi banyak manfaat kepada kita, lihatlah kesuburan dan kemakmuran di sekitar, kami minta masyarakat terus bergotong royong untuk meringankan musibah ini,” cetus Pakdhe Karwo.

Pakde Karwo menegaskan Pemprov Jatim siap memberikan support di  segala lini, mulai dari gladi posko yang digelar sejak awal, penyiapan jalur, kebutuhan evakuasi, hingga menyediakan kebutuhan anggaran bila  sewaktu-waktu terjadi bencana.

“Tidak perlu menjadi bencana nasional, cukup provinsi saja, karena anggaran bencana unlimited. Begitu dinyatakan bencana, kami siap mengeluarkan dana berapapun,”  ungkapnya. Sebelum meninjau pos PPGA Raung di  Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.

Gubernur Jatim sempat singgah di pos siaga bencana di pendopo kantor Kecamatan Songgon. Selama berada di pos  siaga itu, Pakdhe menyerahkan bantuan  dari Pemprov Jatim kepada Pemkab Banyuwangi berupa 205 ribu masker, obat-obatan, paket makanan, dan peralatan  dapur.

“Jangan lupa, makanan dan nutrisi bayi harus siap dan diperhatikan selama terjadi bencana. Jangan hanya bantuan selimut dan orang dewasa saja yang disiapkan,” katanya. Sementara itu, terkait kondisi Raung, Kasubdit Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Wilayah Barat PVBMG, Indra Gunawan, menjelaskan meski aktivitas Raung masih tinggi, namun sudah mulai ada kecenderungan penurunan, meski itu perlahan sekali.

Amplitudo dominan masih tercatat 28 milimeter. Sejak puncak tremor terjadi pada 8 Juli lalu, hingga kemarin (12/7)  trendnya sudah ada penurunan meski  sedikit. “ Ya begitulah ciri gunung api strombolian, penurunan aktivitasnya memang cenderung lama,” ujarnya.

Selain itu, PVBMG juga mencatat semburan material Raung pada Sabtu (11/7) mencapai 1.000 meter dari puncak gunung. Sementara indeks kekuatan letusannya di bawah dua mikroradian. “Sebagai gambaran, letusan Kelud beberapa waktu lalu itu tekanannya mencapai empat mikroradian.

Jadi dengan kondisi ini, untuk sementara tidak perlu evakuasi warga,” imbuhnya. Ditambahkan Indra, kondisi vulkanis Raung dapat dikatakan stabil. Hanya yang perlu diwaspadai adalah arah angin yang berubah cepat. Dicontohkannya, pada Sabtu (11/7) angin bergerak ke arah selatan hingga barat daya, namun kemarin  (12/7) bergeser menuju tenggara.

 “Arah angin yang berubah ini perlu kita waspadai, karena angin yang  membawa semburan abu vulkanik akan menentukan kemana jatuhnya abu, dan abu ini yang mengganggu aktivitas warga,” ujarnya.(radar)