Radarbanyuwangi.id – Momen Nyepi Tahun Saka 1946 tak hanya dimanfaatkan wisatawan untuk berlibur.
Minggu (10/3) sehari jelang Nyepi, ribuan orang dari Bali menyeberang ke Banyuwangi untuk pulang kampung lebih awal.
Sebagian besar merupakan para pekerja yang ingin merasakan puasa Ramadan hari pertama di kampung asalnya.
Sebab, Nyepi tahun ini memang bertepatan dengan awal Ramadan. ”Minimal bisa salat Tarawih pertama di rumah, puasa hari kedua kembali lagi ke Bali.” ujar Aji, pekerja proyek asal Singojuruh.
Para pekerja yang menyeberang ke Bali rata-rata menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat pribadi.
Dari data yang dirilis ASDP, sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi, ada 4.426 kendaraan roda dua yang menyeberang ke Jawa.
Atau, hampir empat kali lipat dari jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang dari arah Ketapang. Tercatat ada 1.125 kendaraan roda dua yang menyeberang dari arah Ketapang.
Begitu pula dengan kendaraan roda empat pribadi. Tercatat sebanyak 2.270 unit yang telah menyeberang dari Bali.
Sedangkan dari arah Pulau Jawa, jumlahnya 1.265 unit.
Jika beberapa pekerja di Bali memilih pulang kampung selama Nyepi, lain halnya dengan sejumlah wisatawan asing.
Andri, 34, salah seorang guide menuturkan, beberapa wisatawan mancanegara (wisman) justru ingin merasakan Nyepi di Bali.
Andri menyebut, ada dua wisman asal Tiongkok yang kemarin dibawanya menyeberang ke Bali.
”Mereka memilih menyewa homestay. Mungkin bagi beberapa wisatawan asing, pengalaman Nyepi di Bali dianggap menarik,” jelas pria asal Kelurahan Penganjuran itu. (fre/aif/c1)
