Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Helikopter Water Bombing Mulai Padamkan Kebakaran di Pegunungan Ijen

Foto: merdekacom
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: merdekacom

BANYUWANGI – Helikopter pemadam mulai beroperasi di kawasan Pegunungan Ijen, Banyuwangi. Helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu melakukan water bombing alias pengeboman air di kawasan yang masih terbakar.

Dilansir dari Merdekacom, BNPB mengirimkan satu helikopter pemadam. Itu setelah Bupati Anas melayangkan surat permohonan bantuan armada udara terkait pemadaman kebakaran hutan lewat pengeboman air. Pemadaman lewat udara menjadi satu-satunya cara efektif untuk memadamkan api karena sulitnya medan.

“Kemarin sore helinya sudah datang ya (Sabtu 26 Oktober). Minggu pagi tadi telah beroperasi melakukan pemadaman,” kata Bupati Anas, Minggu (27/10/2019)

“Terima kasih atas respons dari BNPB serta Pemprov Jatim, Gubernur Ibu Khofifah, yang turut membantu pengiriman armada udara untuk menagatasi kebakaran pegunungan Ijen,” imbuhnya.

Bupati Anas sendiri telah menetapkan Status Tanggap Darurat penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan untuk kawasan Pegunungan Ijen, mulai 22 – 28 Oktober 2019.

Seiring dengan penerbitan status tersebut, Pemprov Jatim juga melakukan penetapan Status Tanggap Darurat untuk kawasan tersebut pula per tanggal yang sama.

“Operasi ini kan mengacu pada status dan masa tanggap darurat dari Pemprov Jatim karena yang mengendalikan pihak Pemprov Jatim,” jelas Fajar Suasana, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi.

“Masa tanggap darurat yang ditetapkan provinsi sendiri mengacu pada penetapan kabupaten,” imbuhnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Eka Muharram menjelaskan bahwa pada hari pertama ini, Minggu (27/10/2019), helikopter melakukan dua kali operasi. Operasi etape pertama dimulai sekitar pukul 07.30 hingga pukul 10.20.

“Pada etape pertama tadi berhasil melakukan pengeboman di tujuh spot api di kawasan Gunung Merapi Ungup-ungup. Titik api yang terlihat sudah dibom air oleh petugas. Pada etape dua yang dimulai pukul 12.00, helikopter mengarah ke Gunung Ranti,” papar Eka.

“Tadi ada pegawai Parhutani diajak ikut terbang karena Gunung Ranti itu berada di bawah otoritas Perhutani,” tuturnya.

Suplai air diambil dari Selat Bali di sekitar Pantai Watudodol. Helikopter water bombing ini sekali terbang membawa air 4.000 liter air. Helikopter akan menembakkan air beberapa kali selama kurang lebih 3-4 jam.

“Airnya kami ambilkan di Pantai Watudodol karena sejumlah faktor. Selain jaraknya paling dekat, di sana juga gelombangnya tidak terlalu tinggi. Kalau Pantai Boom masih tergolong tinggi ombaknya,” jelasnya.

Operasi ini, lanjut Eka, akan terus dilakukan hingga dirasa kebakaran hutan bisa dikendalikan dengan baik. Besok, kata dia, direncanakan operasi pemadam kebakaran akan diteruskan.

“Mengingat hari ini kondisi cuaca yang berawan dan berkabut. Rencananya besok kami akan lakukan lebih pagi lagi, untuk menghindari awan dan kabut,” kata Eka.

“Bila operasi pemadaman dirasa masih diperlukan hingga beberapa hari ke depan, maka pemkab siap memperpanjang masa tanggap darurat. Kami siapkan suratnya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Gunung Ranti yang lokasinya bersebelahan dengan Gunung Ijen di wilayah Banyuwangi terbakar. Kawasan Gunung Merapi Ungup-ungup di kawasan Ijen juga kemudian ikut terbakar.

Akibat kebakaran tersebut, Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Ijen dinyatakan tertutup untuk kunjungan wisatawan sejak Minggu (20/10/2019) lalu.