BANYUWANGI – Perayaan tahun baru Imlek 2564 di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, sempat diwarnai hujan deras Sabtu malam lalu (9/2). Meski demikian, kegiatan ibadah tersebut tetap bisa dilaksanakan dengan khidmat Ratusan warga keturunan yang ada di Kota Gandrung, menggelar sembahyang di Klenteng Hoo Tong Bio yang dipimpin Akong alias Sutrisno, 76. Dalam sembahyang tersebut, doa-doa dipanjatkan untuk menyongsong datangnya tahun baru.
“Saat sembahyang masih hujan,” cetus Akong alias Sutrisno. Sembahyang yang dilaksanakan di klenteng Hoo Tong Bio ini, digelar mulai sekitar pukul 23.30. Tapi, umat sudah mulai berdatangan sekitar pukul 22.00. “Biasanya itu pukul 20.00 sudah ramai, karena hujan datangnya agak malam,” jelasnya. Dalam sembahyang hampir satu jam lamanya itu, Akong menyebut selama beribadah itu berdoa pada Tuhan untuk diberkati, diberi keselamatan, dan kesehatan. Selain itu, dalam doanya juga minta dimurahkan rezeki dan diampuni segala dosa.
“Untuk sembahyang ini, dalam Imlek memang tengah malam,” sebutnya. Berdasar hitungan, sebut dia, pergantian tahun sebenarnya tidak pada pukul 00.00. Tapi, pergantian tahun untuk Imlek ini maju satu jam dibanding pergantian tahun Masehi. “Jam 23.00 itu sudah masuk pergantian tahun, dan sembahyang sudah bisa dimulai,” ungkapnya. Hujan yang turun di pusat Kota Gandrung pada malam perayaan Imlek, ternyata berpengaruh dengan kehadiran umat ke Klenteng Hoo Tong Bio.
Dibanding tahun sebelumnya, warga yang ikut sembahyang berkurang. “Tahun lalu sampai 400 orang, kini hanya sekitar 170 orang,” sebutnya. Meski banyak yang tidak hadir, Akong menyebut bukan berarti umat tidak melakukan sembahyang. Mereka itu, biasanya menggelar sembahyang sendiri di rumahnya masingmasing. “Doa untuk leluhur dilaksanakan di rumahnya masing- masing,” katanya. (radar)
