Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Idul Adha 2025 Bertepatan SPMB, Penjualan Hewan Kurban di Banyuwangi Lesu – TIMES Banyuwangi

idul-adha-2025-bertepatan-spmb,-penjualan-hewan-kurban-di-banyuwangi-lesu-–-times-banyuwangi
Idul Adha 2025 Bertepatan SPMB, Penjualan Hewan Kurban di Banyuwangi Lesu – TIMES Banyuwangi

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H yang bertepatan dengan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), berdampak pada penjualan hewan kurban di Banyuwangi yang menurun.

Menurut laporan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi, stok hewan kurban sebenarnya dalam kondisi surplus, dengan populasi sapi, kambing, dan domba yang mencukupi.

Di sisi lain, tingginya fokus masyarakat pada persiapan penerimaan murid baru atau SPMB, dirasa membuat daya beli terhadap hewan kurban menurun.

Salah satu pedagang hewan kurban di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Ilham Andi Saputra, mengungkapkan bahwa permintaan hewan kurban biasanya melonjak signifikan menjelang Idul Adha. Namun, tahun ini ia mengaku mengalami penurunan permintaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun ini berasa berbeda, banyak orang lebih fokus dengan urusan pendidikan anak mereka. Penjualan sampai hari ini ya bisa dibilang hampir 40 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Ilham, Selasa (3/6/2025).

Menurut Ilham, kondisi ini tidak hanya dirasakan oleh pedagang tetap, tetapi juga oleh pedagang musiman seperti Rizki Sulaiman, yang berjualan di Jalan Brawijaya, Kelurahan Kebalenan.

Rizki mengatakan bahwa bertepatan dengan SPMB, banyak warga lebih memprioritaskan biaya pendidikan anak mereka, sehingga anggaran untuk membeli hewan kurban menjadi terbatas.

Pengeluaran untuk pendaftaran sekolah, seragam, dan perlengkapan lainnya membuat masyarakat lebih selektif dalam membelanjakan uangnya.

“Biasanya, sudah banyak orang datang mencari hewan kurban sejak seminggu sebelum hari raya. Beberapa hari kemarin mulai ramai pembeli tapi sekarang lesu lagi. Mungkin karena momennya bareng sama SPMB kali ya,” ujarnya.

Untuk mengatasi sepinya pembeli, Rizki bahkan terpaksa memberikan harga obral dengan diskon lebih. Ia berharap potongan harga bisa menarik lebih banyak pelanggan.

“Kami sudah turunkan harga cukup banyak. Cuman ya gitu pembelinya sepi,” cetusnya.

Meski penjualan tahun ini mengalami penurunan, para pedagang tetap bersyukur karena masih ada pelanggan yang datang, meskipun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. 

“Kami percaya setiap tahun punya tantangan sendiri. Yang penting, kami tetap berusaha dan berdoa agar jualan ini bisa membawa keberkahan, baik bagi pedagang maupun pembeli,” tutur Rizki.

Sebagai informasi, harga hewan kurban di Banyuwangi masih relatif stabil. Harga kambing kurban dan domba di beberapa lapak di Banyuwangi berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 7 juta, tergantung ukuran dan jenisnya.

Jenis kambing maupun domba yang tersedia juga cukup beragam, mulai dari kambing Pernakan Etawa (PE), kambing randu Jawa, hingga domba sopas, dan lainnya. 

Meskipun tahun ini penjualan hewan kurban di Banyuwangi mengalami tantangan, para pedagang tetap optimis bahwa minat masyarakat akan meningkat menjelang puncak hari raya. 

Mereka berharap tradisi berkurban tetap dijalankan dan memberikan berkah bagi semua pihak yang terlibat, baik pembeli maupun penjual. (*)

Pewarta : Muhamad Ikromil Aufa
Editor : Ferry Agusta Satrio