Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Instruksi Kemen-PAN, kurangi Belanja Perjalanan Dinas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

instruksiInstruksi Menpan dan RB Yuddy Crisnandi
BANYUWANGI – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) RI. Yuddy Chrisnandi, biasakan ke beberapa unit pelayanan publik di lingkungan Pemkab Banyuwangi kemarin (19/11). Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) menjadi jujugan pertama kunjungan kerja Menteri Yuddy selama di Banyuwangi. Tidak hanya BPPT Yuddy juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Puskesmas Sobo, Kantor Samsat. Kantor BKD. Terakhir, Yuddy mengunjungi pelayanan drive pajak di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda).

Sebelum mengunjungi beberapa pusat layanan publik itu, Yuddy bertemu kepala SKPD di Pendapat Shaba Swagata Blambangan. Banyuwangi patut dijadikan kabupaten percontohan dibidang pelayanan publik di Indonesia,” puji Yuddy Crisnandi usai melalaikan sidak. Saat bertemu kepala SKPD, Menteri Yuddy banyak menyampaikan berbagai hai tentang program Jokowi-JK. Menurut Yuddy, efisiensi dan efektivitas kinerja para PNS dan birokrasi perlu ditekankan. 

Pada kesempatan itu, Yudi menyampaikan kebijakan pemerintah mengurangi biaya perjalanan dinas dan larangan menggelar rapat yang terlalu bermewah-mewah. “Selama rapat masih bisa dilaksanakan di tempat yang difasilitasi pemerintah, tidak perlu dilaimkan di tempat nlcwah dan berlebihan,” pintanya. Menteri Yuddy sangat optimistis jika kegiatan pemerintah bisa dilaksanakan dengan lintas sektoral, maka akan menghemat anggaran nasional di bidang aparatur birokrasi ltingga 20 persen.

Selain itu, yang menjadi sorotan dalam setiap mlaksanaan kegiatan pemerintahan adalah tidak perlu mengirim karangan bunga. Selama ini karangan bunga untuk atasan sudah menjadi tradisi di lingkungan pemerintah. Karena itu, Ruddy meminta agar aparatur pemerintah tidak mengirim karangan bunga hanya untuk menyenangkan atasan atau kolega. Apalagi, kata Yuddy, jika alasan tersebut mempunyai hajatan pernikahan misalnya, selalu mengundang tamu dengan jumlah yang tak terbatas. 

Ditambah lagi kegiatan tersebut diselenggarakan hotel dan vila mewah dengan kapasitas undangan di atas 2.500 orang. Agar tidak menjadi kebiasaan pejabat di daerah-daerah memberikan hadiah berlebihan dengan dalih menghadiri hajatan pernikahan,” terangnya. Yudi mengingatkan, kalau masih ada gubernur bupati dan wali kota di daerah yang tidak melakukan efisiensi dan efektivitas kinerja. pihaknya tidak segan-segan memberikan tindakan tegas. “Sanksinya bisa berupa administratif, dan juga saksi lainnya, tergantung dari jenis pelanggaran yang di lakukan, katanya.

Usai memberikan pengarahan, Yuddy Chrisnandi bersama Bupati Anas, langsung melakukan sidak ke beberapa pusat pelayanan publik. Di kantor BKD, Ruddy melihat langsung pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pada kesempatan itu. Yuddy sempat berdialog dengan calon PNS yang akan mengikuti ujian dengan sistem komputerisasi online tersebut. Para peserta tes, tidak banyak yang tahu kalau Yuddy seorang menteri yang sedang memantau pelaksanaan tes CPNS di Banyuwangi. 

” Saya kenalkan dengan pak Bupati. saya tidak tahu jika itu menteri,” ujar Wiwik salah satu calon PNS yang mengikuti tes jalur kebidanan dari Pasuruan. Yuddy mengaku terkesan dengan pelayanan publik yang di lakukan Pemkab Banyuwangi. Pelayanan di Banyuwangi sudah menyandang predikat the best Innovation se-Jawa Timur dan public serrice dari Kemenpan RB. Beberapa pelayanan publik yang membuat berkesan, yakni terkoneksinya pelayanan di kantor BPPT dan SKPD lain dalam pengurusan berbagai izin usaha. Semua bisa dilakukan secara online dan cepat.

Sistem itu akan mempermudah investasi di Banyuwangi berkembang dengan pesat. “Kedatangan saya ke sini (Banyuwangi) untuk memastikan sampai sejauh mana tingkat kepuasan publik terhadap inovasi layanan yang dicanangkan pemkab Banyuwangi. Hasilnya, masyarakat yang saya ajak berdialog mereka puas dengan layanan publik.” terangnya. Dengan inovasi layanan publik, dengan tingkat kepuasan masyarakat cukup tinggi. Dia berharap daerah lain bisa segera belajar dan berguru ke Banyuwangi mengenai layanan publik. “Kalau di Banyuwangi saja bisa, kenapa di daerah lain tidak bisa. Tentu Harus bisa.” pungkasnya. (radar)