Aksi konvoi, corat-coret, dan pesta minuman keras (miras) dalam pesta kelulusan yang dilakukan oleh pelajar SMK di Wana Wisata Pantai Grajagan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, mendapat sorotan dari Kapala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Banyuwangi, Istu Handono.
Pada Jawa Pos Radar Genteng, Istu Handono menyayangkan aksi yang dilakukan para siswa dalam merayakan kelulusan itu, kemarin (12/4). “Belum ada kelulusan bagi siswa kelas XII SMA dan SMK,” katanya.
Menurut Istu, kelulusan siswa SMA, SMALB, Program Paket C, dan sederajat baru akan ditetapkan pada 3 Mei 2021. Sedangkan kelulusan untuk siswa SMK dan sederajat, akan ditetapkan pada 3 Juni 2021. “Dari mana pengumuman kelulusan itu,” ungkapnya.
Atas aksi konvoi dan corat-coret seragam sekolah itu, Istu akan melakukan teguran keras pada sekolah yang dianggap lalai mengawasi para siswanya, sehingga melakukan aksi yang dianggap tidak baik. “Sekolahnya lalai, kita akan beri teguran keras,” ujarnya.
Menurut Istu, pengumuman kelulusan siswa hanya dapat dilihat pada situs email resmi sekolah. Saat pengumuman kelulusan, para siswa juga tidak wajib hadir ke sekolah.
Sehingga, sekolah dapat mengantisipasi adanya uforia pesta kelulusan siswa. “Pengumuman kelulusan cukup dilihat melalui email saja,” katanya.
Istu mengaku sudah koordinasi dengan seluruh kepala SMA/SMK dan sederajat, baik negeri maupun swasta kelulusan itu.
Pihaknya akan menindak tegas sekolah yang membiarkan siswanya melakukan aksi corat-coret seragam sekolah dan konvoi. Sebab, itu sangat meresahkan masyarakat dan tidak bermanfaat.
“Saya persilahkan kepolisian atau satpol PP menertibkan siswa dan siswi yang merayakan kelulusan dengan cara konvoi dan corat-coret baju seragam di jalan dan tempat umum. Petugas juga kami persilahkan memberi pembinaan dan hukuman yang sewajarnya,” katanya.(kri/abi) (bw/kri/als/JPR)
