sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Rencana pengaktifan kembali jalur kereta api Kalisat-Panarukan disambut hangat oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo.
Jalur sepanjang 69 kilometer ini sebelumnya berhenti beroperasi sejak tahun 2004, dan kini masuk dalam rencana induk perkeretaapian nasional untuk kembali dihidupkan pada tahun 2029 hingga 2030.
Menurut Bupati Rio, reaktivasi jalur kereta ini akan memberikan manfaat besar, baik untuk masyarakat maupun dunia usaha.
Selain menambah alternatif moda transportasi ke Kabupaten Situbondo, keberadaan jalur ini juga diperkirakan memperkuat sektor logistik, mengingat lokasinya berdekatan dengan pelabuhan.
“Dengan aktifnya kembali jalur Kalisat-Panarukan, Situbondo memiliki peluang besar sebagai jalur strategis angkutan barang dan jasa. Ini juga mempermudah akses wisatawan yang ingin berkunjung ke destinasi unggulan kami,” ujar Bupati Rio saat meninjau Stasiun Panarukan.
Baca Juga: 8 Kereta Khusus Petani dan Pedagang Siap Beroperasi, Tarif Terjangkau Dijanjikan
Manfaat Reaktivasi Jalur Kereta
Reaktivasi jalur Kalisat-Panarukan bukan hanya sekadar membuka kembali transportasi lama, tetapi juga menghidupkan roda perekonomian Situbondo.
Beberapa manfaat yang diharapkan antara lain:
– Transportasi wisata lebih mudah: Wisatawan akan lebih cepat dan nyaman mengakses destinasi populer seperti Pantai Pasir Putih.
– Efisiensi logistik: Jalur kereta menjadi opsi strategis bagi perusahaan untuk distribusi barang dari dan ke Situbondo.
– Peningkatan ekonomi lokal: Aksesibilitas transportasi yang baik akan mendukung perkembangan UMKM dan sektor jasa.
Baca Juga: Jadwal Kereta Api Pandanwangi Jember–Ketapang Banyuwangi Kembali Normal Mulai 1 Oktober 2025, Hanya Berhenti di 8 Stasiun
Tahapan Reaktivasi Jalur Kalisat-Panarukan
Kepala Dinas Perhubungan Situbondo, Rikwan Sugiharto, menjelaskan bahwa proses reaktivasi akan dimulai awal 2026.
Tahapan awal berupa pendataan aset perkeretaapian, termasuk rel, bantalan, hingga jembatan.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Rencana pengaktifan kembali jalur kereta api Kalisat-Panarukan disambut hangat oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo.
Jalur sepanjang 69 kilometer ini sebelumnya berhenti beroperasi sejak tahun 2004, dan kini masuk dalam rencana induk perkeretaapian nasional untuk kembali dihidupkan pada tahun 2029 hingga 2030.
Menurut Bupati Rio, reaktivasi jalur kereta ini akan memberikan manfaat besar, baik untuk masyarakat maupun dunia usaha.
Selain menambah alternatif moda transportasi ke Kabupaten Situbondo, keberadaan jalur ini juga diperkirakan memperkuat sektor logistik, mengingat lokasinya berdekatan dengan pelabuhan.
“Dengan aktifnya kembali jalur Kalisat-Panarukan, Situbondo memiliki peluang besar sebagai jalur strategis angkutan barang dan jasa. Ini juga mempermudah akses wisatawan yang ingin berkunjung ke destinasi unggulan kami,” ujar Bupati Rio saat meninjau Stasiun Panarukan.
Baca Juga: 8 Kereta Khusus Petani dan Pedagang Siap Beroperasi, Tarif Terjangkau Dijanjikan
Manfaat Reaktivasi Jalur Kereta
Reaktivasi jalur Kalisat-Panarukan bukan hanya sekadar membuka kembali transportasi lama, tetapi juga menghidupkan roda perekonomian Situbondo.
Beberapa manfaat yang diharapkan antara lain:
– Transportasi wisata lebih mudah: Wisatawan akan lebih cepat dan nyaman mengakses destinasi populer seperti Pantai Pasir Putih.
– Efisiensi logistik: Jalur kereta menjadi opsi strategis bagi perusahaan untuk distribusi barang dari dan ke Situbondo.
– Peningkatan ekonomi lokal: Aksesibilitas transportasi yang baik akan mendukung perkembangan UMKM dan sektor jasa.
Baca Juga: Jadwal Kereta Api Pandanwangi Jember–Ketapang Banyuwangi Kembali Normal Mulai 1 Oktober 2025, Hanya Berhenti di 8 Stasiun
Tahapan Reaktivasi Jalur Kalisat-Panarukan
Kepala Dinas Perhubungan Situbondo, Rikwan Sugiharto, menjelaskan bahwa proses reaktivasi akan dimulai awal 2026.
Tahapan awal berupa pendataan aset perkeretaapian, termasuk rel, bantalan, hingga jembatan.