Tayang: Selasa, 20 Mei 2025 08:05 WIB

tribunjatim.com/Aflahul Abidin
POLISI GADUNGAN – Polisi menunjukkan seragam dari polisi gadungan yang merampok warga Banyuwangi, Senin (19/5/2025). Dari enam tesangka, polisi menangkap seorang
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Polisi mengungkap motif komplotan polisi gadungan yang merampas harta dan menyiksa korban warga Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi pada April 2025.
Salah satu tersangka diduga memiliki dendam karena investasi aset digital kripto. Tersangka diduga menginvestasikan uang kepada tersangka yang mempunyai jasa pengelolaan aset kripto.
“Namun karena satu hal, pengelolaan tersebut tidak menghasilkan profit, sehingga tersangka jengkel, datang ke Banyuwangi untuk merampas barang-barang korban,” kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, saat ungkap hasil tangkapan, Senin (19/5/2025).
Fakta lainnya, komplotan yang dipimpin oleh Hairul Anwar, warga Bekasi, Jawa Barat itu bukan kali pertama beraksi menyaru sebagai polisi.
Informasi yang diterima, mereka telah beberapa kali beraksi di tempat yang berbeda-beda. Polisi Banyuwangi masih mendalami soal lokasi-lokasi sasaran lainnya itu.
Baca juga: Kuli Bangunan Pasrah Barangnya Digeledah Polisi Gadungan, Tak Berkutik Diperas Rp 500.000: Ditodong
Agar meyakinkan, Anwar dan komplotan menggunakan seragam polisi yang dibeli dari toko atribut polri di Bekasi. Mereka juga membekali diri dengan tanda pengenal anggota polri palsu.
“Tersangka juga memiliki senjata mainan yang dipakai untuk menakut-nakuti korban,” lanjut dia
Baca juga: Ekonom Beber alasan Kripto Dapat Berikan Kekayaan Instan, Singgung Punya Prospek Masa Depan
