Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kabupaten Banyuwangi Raih Adipura, Bupati Ipuk Tasyakuran Bersama Ratusan Pesapon

kabupaten-banyuwangi-raih-adipura,-bupati-ipuk-tasyakuran-bersama-ratusan-pesapon
Kabupaten Banyuwangi Raih Adipura, Bupati Ipuk Tasyakuran Bersama Ratusan Pesapon

Radarbanyuwangi.id – Keberhasilan Pemkab Banyuwangi meraih Piala Adipura dirayakan dengan sederhana, namun sarat makna Rabu (6/3).

Orang nomor satu di lingkungan pemkab, yakni Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, mengajak para petugas kebersihan alias pesapon makan bersama di Pendapa Sabha Swagata Blambangan.

Pemkab menggelar tasyakuran atas keberhasilan meraih Piala Adipura tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI.

Penyerahan Piala Adipura tersebut dilakukan Wakil Menteri LHK Alue Dohong di Jakarta pada Selasa (5/3).

Bupati Ipuk mengatakan, Piala Adipura tersebut sejatinya bukan merupakan penghargaan untuk dirinya maupun para pejabat pemkab.

”Ini adalah penghargaan untuk Bapak dan Ibu sekalian (pesapon) yang telah berjibaku setiap waktu mengatasi persampahan di Banyuwangi,” ujarnya.

Para pesapon, imbuh Ipuk, telah menjadi garda terdepan penanganan sampah. Sehingga, problematika sampah bisa terurai.

Baca Juga: Bupati Ipuk Jadi Keynote Speaker Konferensi Gender Internasional di Bali, Paparkan Pembangunan Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan

”Terima kasih atas dedikasi Bapak dan Ibu semua. Mari kita terus mengampanyekan gaya hidup bersih, tidak buang sampah sembarangan. Sehingga, beban kerja Bapak dan Ibu sekalian bisa berkurang,” tuturnya.

Lebih jauh Ipuk menjelaskan tentang tata kelola persampahan di Banyuwangi.

Dia menjelaskan bahwa tata kelola sampah tidak hanya sebatas menambah jumlah juru kebersihan.

Tetapi juga dirancang pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.

”Saat ini penilaian Adipura tak sebatas pada kebersihan secara kasat mata saja. Tapi, bagaimana tata kelolanya, upaya untuk menguranginya, hingga keterlibatan masyarakat,” papar Ipuk.

Perlu diketahui, pada 2023 yang lalu, pengurangan sampah di Banyuwangi mencapai 92,260.89 ton per tahun atau sekitar 30,22 persen.

Sedangkan sampah yang bisa ditangani mencapai 82,891.65 ton per tahun atau sekitar 27,15 persen.


Page 2

”Sementara ini, baru ada 19 TPS 3R (tempat pengolahan sampah reuse, reduce, recycle) yang ada di Banyuwangi. Ini ke depannya akan terus ditingkatkan,” tambah Ipuk.

Berkat pengelolaan TPS 3R tersebut, Banyuwangi juga mendapatkan Plakat Adipura. Plakat ini diberikan atas pengelolaan TPS 3R Tembokrejo, Muncar.

TPS 3R ini mampu mengelola sampah sebanyak 12 sampai 25 ton per hari dengan hanya menyisakan residu ke TPA 2 ton per hari.

”TPS 3R ini juga membuka lapangan pekerjaan baru. Tak kurang dari 40 pekerja yang terlibat di bawah pengelolaan BUMDESMA,” ungkap Ipuk.

Sementara itu, para pesapon turut berbangga atas raihan tersebut. Mereka merasa kerja kerasnya setiap hari mendapatkan apresiasi.

”Saya bangga Banyuwangi bisa kembali meraih Adipura. Tidak sia-sia kita nyapu tiap hari,” ungkap Saiful, salah satu pesapon yang bertugas di kawasan simpang empat Lateng.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sista, pesapon asal Kelurahan Karangrejo.

Dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan.

”Jangan buang sampah sembarangan,” pintanya. (sgt/c1)


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Keberhasilan Pemkab Banyuwangi meraih Piala Adipura dirayakan dengan sederhana, namun sarat makna Rabu (6/3).

Orang nomor satu di lingkungan pemkab, yakni Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, mengajak para petugas kebersihan alias pesapon makan bersama di Pendapa Sabha Swagata Blambangan.

Pemkab menggelar tasyakuran atas keberhasilan meraih Piala Adipura tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI.

Penyerahan Piala Adipura tersebut dilakukan Wakil Menteri LHK Alue Dohong di Jakarta pada Selasa (5/3).

Bupati Ipuk mengatakan, Piala Adipura tersebut sejatinya bukan merupakan penghargaan untuk dirinya maupun para pejabat pemkab.

”Ini adalah penghargaan untuk Bapak dan Ibu sekalian (pesapon) yang telah berjibaku setiap waktu mengatasi persampahan di Banyuwangi,” ujarnya.

Para pesapon, imbuh Ipuk, telah menjadi garda terdepan penanganan sampah. Sehingga, problematika sampah bisa terurai.

Baca Juga: Bupati Ipuk Jadi Keynote Speaker Konferensi Gender Internasional di Bali, Paparkan Pembangunan Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan

”Terima kasih atas dedikasi Bapak dan Ibu semua. Mari kita terus mengampanyekan gaya hidup bersih, tidak buang sampah sembarangan. Sehingga, beban kerja Bapak dan Ibu sekalian bisa berkurang,” tuturnya.

Lebih jauh Ipuk menjelaskan tentang tata kelola persampahan di Banyuwangi.

Dia menjelaskan bahwa tata kelola sampah tidak hanya sebatas menambah jumlah juru kebersihan.

Tetapi juga dirancang pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.

”Saat ini penilaian Adipura tak sebatas pada kebersihan secara kasat mata saja. Tapi, bagaimana tata kelolanya, upaya untuk menguranginya, hingga keterlibatan masyarakat,” papar Ipuk.

Perlu diketahui, pada 2023 yang lalu, pengurangan sampah di Banyuwangi mencapai 92,260.89 ton per tahun atau sekitar 30,22 persen.

Sedangkan sampah yang bisa ditangani mencapai 82,891.65 ton per tahun atau sekitar 27,15 persen.