Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kasek Tak Pernah Palsu Data Pemain

doBANYUWANGI – Masalah pemalsuan data pemain yang berujung kegagalan SMPN 1 Kalipuro melangkah keputaran final Liga Pendidikan Indonesia (LPI) zona 1 masih menjadi polemik. Hingga kemarin, persoalan tersebut masih belum sepenuhnya tuntas.

Sebab, kisruh tersebut justru mengemuka ke permukaan di babak semifinal. ironisnya, SMPN 1 Kalipuro sanggup meladeni perlawanan MTsN Banyuwangi dengan skor tipis 1- 0. Otomatis SMPN  1 Kalipuro mengisi satu slot di partai puncak.  Namun, kali ini SMPN 1 Kalipuro menemui kendala serius pasca kemenangan itu. Sebab, MTsN Banyuwangi melayangkan protes keras dengan jaminan dana senilai Rp 500 ribu.

Hasilnya, SMPN 1 Kalipuro terbukti memalsukan data palsu. Tak ayal, laju SMPN 1 Kalipuro untuk menatap final pun kandas gara-gara kesalahan administrasi. Padahal, perjuangan mereka sejak awal dalam ajang Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi jelas menguras energi.  Usut punya usut, SMPN 1 Kalipuro tidak serta merta menjadi pihak yang tersudut. Sebab, mereka sudah mendaftar sejak awal dan terus lolos tanpa kendala berarti.

Tapi, sudah masuk final kok digagalkan,” protes Kepala SMPN 1 Kalipuro, Susi Probowati, kemarin.  Dia menegaskan, jika pihak SMPN 1 Kalipuro telah merekomendasikan nama-nama pemain untuk terjun dalam turnamen sepak bola antar pelajar itu. Dalam rekomendasi itu, tidak ada satu pun pemain yang kedaluwarsa. “Data-data yang kami kirim sesuai yang ditentukan,” katanya.

Dia mengaku kaget bukan kepalang saat menerima laporan ada pemalsuan data pemain. Padahal, sebagai kepala sekolah, dirinya sudah merekomendasikan pemain yang sesuai dengan regulasi. “Kalau di lapangan, data pemain diganti. Saya tidak tahu,” katanya. Yang menjadi pertanyaan, mengapa sampai terjadi perubahan data? Padahal, ada proses verifikasi yang dilakukan panitia.

Kalau ada kesalahan, kenapa diloloskan sejak awal,” sesalnya. Terkait masalah itu, SMPN 1 Kalipuro sudah menjelaskan secara detail kepada pengawas pertandingan. Yang pasti, dia menegaskan, jika data pemain yang dikirim sudah benar. “Kalau diubah dilapangan, pemain diganti. Kok ya lolos mulai awal. Ini bukan sepenuhnya kesalahan kami,” jelasnya. Dia juga tidak mengetahui jika memang ada oknum yang sengaja mengganti pemain dilapangan. Sebab, itu urusan teknis. “Semua sudah saya serahkan kepada petugas di lapangan,” pungkasnya. (radar)