Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kelompok Masyarakat Dukung Kelancaran dan Keamanan Event WWF di Perbatasan Jawa-Bali – Tribunjatim.com

kelompok-masyarakat-dukung-kelancaran-dan-keamanan-event-wwf-di-perbatasan-jawa-bali-–-tribunjatim.com
Kelompok Masyarakat Dukung Kelancaran dan Keamanan Event WWF di Perbatasan Jawa-Bali – Tribunjatim.com
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Jumat, 17 Mei 2024 13:06 WIB

zoom-inlihat foto Kelompok Masyarakat Dukung Kelancaran dan Keamanan Event WWF di Perbatasan Jawa-Bali

TribunJatim.com/Aflahul Abidin

Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kelautan Pesona Bahari Jatim mendukung pelaksanaan kegiatan World Water Forum (WWF) yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei mendatang. 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kelautan Pesona Bahari Jatim mendukung pelaksanaan kegiatan World Water Forum (WWF) yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei mendatang.

Mereka akan mendukung kelancaran dan keamanan event tersebut dari Banyuwangi sebagai daerah penyangga.

Ketua Pokmaswas Kelautan Pesona Bahari Jatim Abdul Aziz mengatakan, pihaknya siap untuk ikut berpartisipasi secara aktif selama WWF ke-10 itu digelar.

Pokwasmas itu akan bekerja sama dan berbagai pihak baik yang bertugas mengamankan perbatasan Banyuwangi-Bali. Termasuk dengan polri dan TNI.

Salah satu fokus Pokmaswas yakni memantau jalur-jalur transportasi perairan alternatif di sepanjang perairan Banyuwangi yang dapat tersambung menuju Bali. Menurut Aziz, banyak titik jalur tikus yang harus turut diperhatikan selain Pelabuhan Ketapang dan pelabuhan rakyat.

Baca juga: Banyuwangi Jadi Daerah Pengamanan Imbangan WWF di Bali, Kapolda Jatim Terjunkan Ratusan Personil

“Kami akan sama-sama memberi masukan dengan aparat, karena banyak jalur-jalur tikus dan dapat ditempuh dengan waktu singkat oleh orang-orang dengan memanfaatkan perahu-perahu nelayan,” kata Aziz, yang juga merupakan pengelola Grand Watu Dodol (GWD) Banyuwangi itu.

Jalur tikus yang ia maksud utamanya berada di tempat-tempat wisata. Seperti jalur penyebrangan di GWD, Bengkak Mangrove, Pantai Cacalan, Bimo Rejo, dan Pantai Cemara.

“Alhamdulillah saran dan masukan kami kepada aparat, khususnya Polda Jatim yang bertugas, diterima. Kami siap bekerja sama degan berbagai unsur elemen masyarakat lainnya untuk turut membantu memantau jalur-jalur tersebut. Kami juga sekaligus memberikan sosialisasi pentingnya menjaga mensukseskan kegiatan WWF demi kelestarian air,” tambah dia.

Pokwasmas Kelautan Pesona Bahari Jatim, kata dia, memiliki anggota yang telah berkiprah di dunia kelautan. Mereka, aku Aziz, telah terbiasa memahami modus-modus orang yang menyebrang ke Bali dari tempat-tempat wisata. Bila menemui warga yang mencurigakan, pihaknya akan melaporkan setiap temuan ke aparat yang berjaga.

“Kepedulian kami mendukung kegiatan WWF di Bali selaras dengan tugas kami selaku kelompok masyarakat pengawas, yaitu menjaga kelestarian air dari berbagai pencemaran. Harapannya masyarakat secara luas dapat menikmatinya dan meningkatkan perekonomian bahari,” katanya.