detik.com
Ratusan sopir truk melakukan aksi protes dengan memblokade Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, pada Jumat (1/8/2025) sore. Bukan hanya fasilitas yang kurang memadai, aksi itu juga dipicu oleh kemacetan parah dan antrean panjang kendaraan menuju kapal penyeberangan yang tak kunjung terurai.
Hal tersebut disampaikan Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra yang berupaya menjembatani antara otoritas pelabuhan dan sopir-sopir yang menggelar aksi protes.
“Jadi tadi ada sekitar 100 sopir beramai-ramai menyuarakan aspirasi dan kita sangat paham kondisi sopir sudah berjam-jam mengantre di jalan,” terang Rama, Jumat (1/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rama, banyak sopir yang sudah terlalu lama menunggu, sehingga secara psikologis mereka merasa lelah dan mendesak percepatan proses pemuatan kendaraan ke kapal.
“Mereka secara psikologis karena sudah lama menunggu minta cepat untuk dimuat tentu ini ada hal-hal yang menjadi pertimbangan seperti apa, termasuk nanti akan ada penambahan kapal-kapal yang bisa memuat banyak seperti portlink untuk bisa mengurai kepadatan yang ada,” jelasnya.
Ia mengaku telah mengkoordinasikan berbagai hal dengan pihak terkait untuk dapat memenuhi tuntutan sopir-sopir tersebut.
“Apa yang menjadi aspirasi teman-teman sopir kita jembatani kita koordinasikan dengan pak GM dengan KSOP seperti apa aspirasinya tadi coba diakomodir dan alhamdulillah tadi sudah diputuskan dan nanti akan difasilitasi oleh ASDP selaku pengelola dan KSOP selaku regulator di pelabuhan ini,” ungkap Rama.
Kemacetan panjang yang sudah terjadi lebih dari 2 pekan tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diurai. Rama menyebut, Polresta Banyuwangi bersama Pemkab telah berupaya memberikan yang terbaik dengan menerjunkan petugas-petugasnya guna mengurai kemacetan.
“Kami sudah melakukan tindakan dan kolaborasi bersama Pemkab Banyuwangi, ada dinas perhubungan juga telah menerjunkan petugas di sejumlah ruas jalan untuk mengatur lalu-lintas dan mengupayakan untuk dapat mengurai kepadatan,” pungkas Rama.
Hingga Jumat sore, kemacetan yang terjadi masih mengular hingga kecamatan Kalipuro diperkirakan sekitar 5 kilometer yang didominasi oleh kendaraan besar seperti tronton.

(auh/hil)