detik.com
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan mendatangkan 10.000 wisatawan asal China dan Taipei ke Banyuwangi, Jembrana, dan Buleleng. Hal itu diungkapkan Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Pariwisata Wilayah II Kemenpar RI Dwi Marhen Yono saat menyampaikan sambutan di Lovina Festival 2025, Kamis (24/7/2025).
“Besok 29 Juli Pak Bupati Buleleng kami undang ke kementerian untuk membangun komitmen dengan Pak Bupati Jembrana dan Ibu Bupati Banyuwangi dengan Menteri Pariwisata untuk mendatangkan minimal 10 wisatawan dari China dan Taipe,” kata Marhen.
Ribuan wisatawan tersebut direncanakan turun di Bandara Banyuwangi lalu menginap selama dua malam di sana. Kemudian mereka lanjut ke Jembrana dan Buleleng selama lima hari.
10.000 wisatawan tersebut ditargetkan pelesiran ke tiga wilayah tersebut pada 2026. Jumlahnya diharapkan meningkat kembali pada 2027.
“Mudah-mudahan nanti mereka akan betah bahagia dan tahun 2027 bisa meningkat,” beber Marhen.
Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra mengapresiasi rencana tersebut. Ia berharap rencana bisa mengatasi masalah aksesibilitas yang selama menjadi kendala pariwisata di Buleleng.
“Di Lovina nanti itu sudah ada kawan-kawan kami yang akan menjadi partner agar kegiatan ini berjalan lancar. Ini adalah sebuah terobosan. Karena kami ingin mengembangkan pariwisata di Kabupaten Buleleng tapi masih terkendala dengan aksesibilitas dengan amenitinya, padahal kami mempunyai budaya yang sangat luar biasa,” jelasnya
Kemenpar Incar Rp 300 Triliun Devisa
Marhen juga menyampaikan bahwa Kemenpar tahun ini ditargetkan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menghasilkan devisa negara dari sektor pariwisata sebanyak Rp 300 triliun. Ia kemudian menyebut Bali mendominasi kunjungan wisatawan asing dari target 14 juta kunjungan wisatawan asing seluruh Indonesia.
“Bali 6 juta (turis) sendiri, Jakarta 3,5 juta, Batam Bintan masih 1 juta, yang lain di bawah 100 ribu,” bebernya.
Ia berharap ke depan Buleleng bisa menjadi penyumbang devisa yang banyak untuk negara. Itu juga otomatis bisa menyumbang pendapatan asli daerah untuk Buleleng.
“Kemudian kami juga ditarget mewujudkan 25 juta lapangan kerja di sektor pariwisata tahun kemarin sudah 24 tahun ini mudah-mudahan tercapai 25 juta,” pungkas Marhen.

(nor/nor)