Muhammad Khalil duduk dengan lesu di atas velbed di dalam ruang pemeriksaan kesehatan di Pusat Informasi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Tatapannya nanar menembus kaca riben ke arah dermaga Movable Bridge (MB). Sejumlah kapal lalu lalang saat Khalil memautkan tatapn kosongnya entah ke arah laut. Dia adalah satu dari 30 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang selamat.
Berbeda dengan 21 korban lainnya asal Banyuwangi yang sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing sejak Kamis (3/7) malam, Khalil baru saja tiba di Pelabuhan Ketapang usai menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk pada Jumat (4/7). Dia datang seorang diri dan sempat memilih tinggal di Gilimanuk karena menunggu istrinya Nur Khatimah. Tapi hingga hari ini istrinya belum ditemukan.
Kisah Khalil dan Nur mirip Jack Dawson dan Rose deWitt di Film Titanic dengan nasib terbalik. Siti Indah Mahfiroh, kakak kandung Khalil menjelaskan mengapa adiknya memilih tinggal lebih lama di Gilimanuk meski keluarga telah menunggunya dengan cemas di Pelabuhan Ketapang? Selain karena sang adik mesih lemas dan terguncang, Khalil juga ingin menunggu istrinya ditemukan sehingga mereka bisa menyeberang bersama.
“Kami tahu dia selamat sejak kemarin itu, tapi katanya mau menunggu istrinya supaya nanti bisa pulang bareng istrinya,” kata Siti kepada detikJatim, Sabtu (5/7/2025).
Tiba di posko krisis center, Khalil langsung disambut isak tangis oleh keluarganya. Terutama karena tidak adanya Khatimah di sisi Khalil. Tubuh pria itu tampak lungkrah tak bersemangat. Dia lantas menceritakan kepada keluarganya, termasuk kepada Siti, kakaknya, bagaimana dirinya telah berjibaku melawan maut hingga akhirnya terpisah dengan Istrinya tercinta.
“Adik saya dan istrinya ada di ruang penumpang, itu kan malam jadi mereka di dalam karena di luar katanya angin (kencang),” ujar Siti sembari menatap sang adik dari luar ruang perawatan.
Siti mengulang kembali apa yang diceritakan oleh Khalil kepadanya. Malam itu, tak ada peringatan ataupun aba-aba sebelumnya, tiba-tiba muncul teriakan Kapal Bocor! Seluruh penumpang pun beranjak dari duduknya dan panik mencari jalan keluar. Begitu melihat pelampung Khalil segera meraih 2 buah. Satu pelampung dia pasang di badannya dan satu lagi dia berikan kepada Nur Khatimah.
“Katanya ada pelampung dia lihat langsung cepet-cepetan mengambil untuk istrinya juga,” ungkap Siti. “Dia pakai pelampung dulu dan dikancingkan, terus baru kancingkan punya istrinya itu.”
Situasi berubah kaos ketika kapal mulai miring. Kepanikan para penumpang semakin menjadi-jadi. Di tengah situasi seperti itu Khatimah yang ketakutan menggenggam erat lengan Khalil sehingga sang suami tak sempat mengancingkan pelampung istrinya dengan lebih kencang. Guncangan keras lantas membuat keduanya tergelincir.
Salah satu tangan Khalil berhasil meraih benda yang bisa dia genggam untuk bertahan agar tidak terjatuh. Sementara tangan satunya terus menggenggam tangan Khatimah yang terus meronta-ronta ketakutan. HIngga Khalil mendengar teriakan istrinya yang terus menjauh bersamaan dengan terlepasnya genggaman tangan Khatimah dari tangannya.
“Kak…tolong kak… Abi… Kakak…. tolong,” kata Siti menirukan cerita pilu yang disampaikan Khalil kepadanya.
Khalil yang sebenarnya tak kalah takut di tengah situasi tersebut bertindak tanpa pikir panjang. Dia berupaya menolong istrinya dengan terjun ke laut. Pusaran arus yang terbentuk saat kapal tenggelam sempat menghisap tubuh Khalil dan istrinya. Sejenak dia mampu meraih sang istri tapi tidak bisa dia pertahankan.
“Ya pas itu dia coba pegang tapi ya itu lah…,” kata Siti dengan mata berkaca-kaca.
Siti tak sanggup lagi melanjutkan kalimatnya. Dia segera berlalu masuk ke dalam ruangan dan kembali memeluk adik bungsunya itu. Tiga tahun Khalil membangun rumah tangga bersama Khatimah, mereka sedang merencanakan untuk memiliki anak dan karena itulah Khatimah menemani sang suami merantau ke Pulau Dewata.
Petaka KMP Tunu Pratama Jaya mengakhiri rencana itu. Hingga saat ini Khatimah tidak termasuk dalam daftar 30 orang korban yang telah ditemukan dalam keadaan selamat, maupun 6 orang korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal. Pencarian masih terus dilakukan oleh Tim Gabungan SAR .

(dpe/abq)