BANYUWANGI – Hari ulang tahun ke-233 hari kebesaran bertakhtanya Yang Mulia Kongco Tan Hu Cin Jin di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio berlangsung semarak kemarin. Sejumlah rangkaian hiburan menarik ditampilkan.
Sejak pagi digelar pertunjukan wayang kulit di halaman Klenteng Hoo Tong Bio, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Wayang kulit dengan dalang Ki Gaguk Pandu Asmoro dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, itu mengambil cerita Petrok Takon Bopo. Sejak pagi, pergelaran seni wayang kulit itu dipadati sejumlah masyarakat pencinta seni wayang kulit.
“Setiap tahun saya selalu hadir menyaksikan wayang kulit di sini (klenteng),” ungkap Eko Susanto, 43, salah seorang warga Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Banyuwangi. Menariknya, pergelaran wayang kulit kemarin dihadiri Ketua MUI Banyuwangi, KH. Mohamad Yamin, dan Ketua Parisada Hindu Dhrama Indonesia (PHDI) Banyuwangi, Suminto.
“Kami hadir karena diundang pengurus klenteng dalam rangka ulang tahun,” ujar Yamin. Kedatangannya bersama anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyuwangi itu hanya beberapa menit untuk sekadar menyapa dan mengunjungi pengurus Klenteng Hoo Tong Bio, Banyuwangi, sebagai bentuk kepedulian dan menumbuhkan kebersamaan di tengah keberagaman.
Seluruh anggota FKUB akan hadir dalam acara puncak malam resepsi peringatan nanti malam. “Kebetulan kami pengurus hanya berkunjung, sebagai bentuk dorongan moral dan kebersamaan. Tidak ada agenda apa pun,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum TITD Hoo Tong Bio Banyuwangi, Susana Indriati, menambahkan usai pertunjukan seni wayang kulit tersebut pada Jumat malam (24/2) dilaksanakan sembahyang tumpengan yang akan diikuti seluruh umat. Sore ini akan diselenggarakan sembahyang kebesaran dilanjutkan malam resepsi peringatan hari ulang tahun ke-233 hari kebesaran bertakhtanya Yang Mulia Kongco Tan Hu Cin Jin di Gedung Serbaguna TITD Hoo Tong Bio, Banyuwangi, yang akan dihadiri ribuan umat se-Banyuwangi dan sejumlah kota besar di Jawa Timur.
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, selain ada pergelaran seni wayang kulit, sejumlah persiapan lain sudah dilakukan, di antaranya penataan dekorasi pentas, kursi, serta tempat persembahyangan. Para pengurus klenteng juga sudah mulai menata tas berisi snack, makanan, dan minuman, untuk menyambut kedatangan para tamu. (radar)
