radarbanyuwangi.jawapos.com – Operasi pencarian besar-besaran korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali resmi ditutup Senin (14/7).
Namun, proses penyelidikan penyebab tenggelamnya kapal nahas itu terus bergulir.
Polisi masih mendalami dugaan adanya korban yang terjebak di dalam bangkai kapal yang kini tergeletak di dasar Selat Bali.
Tim dari Ditpolairud Polda Jatim menyebut, sebanyak 17 penumpang masih belum ditemukan berdasarkan data manifes.
Baca Juga: 17 Penumpang Belum Ditemukan! Video ROV Tunjukkan Kondisi Mengerikan di Dalam KMP Tunu di Selat Bali
Dugaan kuat muncul bahwa sejumlah korban bisa jadi masih berada di dalam badan kapal yang tenggelam.
Direktur Polairud Polda Jatim Kombespol Arman Asmara Syarifuddin mengungkapkan, visualisasi hasil tangkapan kamera bawah laut dan ROV (Remotely Operated Vehicle) menunjukkan bangkai KMP Tunu dalam posisi terbalik di kedalaman sekitar 50 meter.
“Terlihat jelas warna kapal, baling-baling, hingga tulisan namanya. Bahkan sekilas tampak ada tubuh korban di dalam kapal,” ungkap Arman saat rilis di Dermaga Marina Boom, Minggu (13/7).
Pengambilan gambar dilakukan saat dini hari, saat gelombang laut relatif tenang. Penyelidikan berbasis teknologi ini, menurut Arman, menjadi bagian dari metode scientific investigation.
Baca Juga: Tenggelamnya KMP Tunu Masih Misterius, Polisi Libatkan Labfor dan Saksi Ahli!
“Kami juga sedang menyusun tahapan lanjutan seperti pengangkatan kapal dan pemeriksaan forensik,” tambahnya.
Sejauh ini, sebanyak 54 orang sudah dimintai keterangan sebagai saksi, termasuk pemilik kapal, anak buah kapal (ABK), serta pihak pelabuhan.
Jumlah saksi, kata Arman, masih akan bertambah seiring pendalaman kasus.
Sementara itu, SAR berskala besar resmi dihentikan. Namun, pengawasan di sekitar Selat Bali belum benar-benar berakhir.
Page 2
TNI AL tetap menyiagakan alutsista, termasuk KRI dan penyelam, untuk kemungkinan evakuasi lanjutan.
Baca Juga: Selat Bali Tak Ramah! TNI AL Ungkap Momen Menegangkan Saat Cari KMP Tunu Pratama Jaya
Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksamana Pertama TNI Endra Hartono menjelaskan, pencarian lokasi KMP Tunu penuh tantangan.
“Ada delapan titik referensi bangkai kapal yang kita periksa sebelum akhirnya menemukan yang benar-benar KMP Tunu. Kapal sempat melayang hingga 4 kilometer dari titik awal tenggelam,” bebernya.
Operasi SAR sebelumnya melibatkan empat kapal perang (KRI), tim penyelam, dan teknologi canggih seperti Multibeam Echosounder, side scan sonar, serta ROV.
Secara keseluruhan, jumlah korban dalam tragedi ini mencapai 48 orang: 30 selamat, 18 meninggal dunia, dan 17 masih dinyatakan hilang.
Baca Juga: Tak Lancar Membaca, Bocah di Banyuwangi Dianiaya Ibu dan Ayah Tirinya Hingga Lebam!
Terkait pengangkatan kapal, Deputi Operasi Basarnas Laksamana Muda (Purn) Ribut Eko Suyanto menyebut hal itu bukan kewenangan pihaknya.
“Untuk pengangkatan bangkai kapal akan ditangani KSOP atau otoritas pelayaran. Kami sudah menyerahkan data lengkap posisi kapal,” jelasnya.
Pihak Polairud masih menyiagakan tim medis, kapal, hingga helikopter, guna mendukung proses evakuasi jika ada temuan korban tambahan.
Sementara itu, proses hukum terus berlanjut dengan menyisir setiap kemungkinan kelalaian atau pelanggaran prosedur pelayaran. (*)
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Operasi pencarian besar-besaran korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali resmi ditutup Senin (14/7).
Namun, proses penyelidikan penyebab tenggelamnya kapal nahas itu terus bergulir.
Polisi masih mendalami dugaan adanya korban yang terjebak di dalam bangkai kapal yang kini tergeletak di dasar Selat Bali.
Tim dari Ditpolairud Polda Jatim menyebut, sebanyak 17 penumpang masih belum ditemukan berdasarkan data manifes.
Baca Juga: 17 Penumpang Belum Ditemukan! Video ROV Tunjukkan Kondisi Mengerikan di Dalam KMP Tunu di Selat Bali
Dugaan kuat muncul bahwa sejumlah korban bisa jadi masih berada di dalam badan kapal yang tenggelam.
Direktur Polairud Polda Jatim Kombespol Arman Asmara Syarifuddin mengungkapkan, visualisasi hasil tangkapan kamera bawah laut dan ROV (Remotely Operated Vehicle) menunjukkan bangkai KMP Tunu dalam posisi terbalik di kedalaman sekitar 50 meter.
“Terlihat jelas warna kapal, baling-baling, hingga tulisan namanya. Bahkan sekilas tampak ada tubuh korban di dalam kapal,” ungkap Arman saat rilis di Dermaga Marina Boom, Minggu (13/7).
Pengambilan gambar dilakukan saat dini hari, saat gelombang laut relatif tenang. Penyelidikan berbasis teknologi ini, menurut Arman, menjadi bagian dari metode scientific investigation.
Baca Juga: Tenggelamnya KMP Tunu Masih Misterius, Polisi Libatkan Labfor dan Saksi Ahli!
“Kami juga sedang menyusun tahapan lanjutan seperti pengangkatan kapal dan pemeriksaan forensik,” tambahnya.
Sejauh ini, sebanyak 54 orang sudah dimintai keterangan sebagai saksi, termasuk pemilik kapal, anak buah kapal (ABK), serta pihak pelabuhan.
Jumlah saksi, kata Arman, masih akan bertambah seiring pendalaman kasus.
Sementara itu, SAR berskala besar resmi dihentikan. Namun, pengawasan di sekitar Selat Bali belum benar-benar berakhir.