Musibah kecelakaan laut kembali terjadi di Selat Bali. Kapal roll on-roll off (roro) KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Rabu (2/7/2025). Menyikapi kejadian ini, Komando Armada II (Koarmada II) TNI Angkatan Laut langsung mengerahkan unsur kapal perang dan pesawat udara untuk operasi pencarian dan penyelamatan (SAR).
Kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang diproduksi tahun 2010 tersebut memiliki panjang 63 meter dan lebar 12 meter. Saat insiden terjadi, kapal mengangkut 53 penumpang, 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan yang terdiri dari truk, tronton, mobil penumpang, dan sepeda motor.
Baca Juga
Koarmada II Kerahkan Kapal Perang dan Pesawat Udara
Dalam operasi penyelamatan ini, TNI AL Koarmada II mengerahkan dua kapal perang, yaitu KRI Teluk Ende-517 dan KRI Tongkol-813. Selain itu, dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi, diterjunkan pula unsur Kal Sembulungan, Patkamla Payaman, dua sekoci karet, serta 46 personel prajurit.
Tak hanya itu, unsur udara juga dilibatkan melalui Pesawat CN 235 Puspenerbal, yang diterbangkan untuk memantau situasi serta mencari korban dari udara.
Pangkoarmada II: TNI AL Siap Hadir dalam Situasi Darurat Laut
Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksda TNI I G. P. Alit Jaya, S.H., M.Si., menegaskan komitmen TNI AL dalam menjaga keamanan laut serta memberikan respons cepat terhadap kecelakaan maritim.
“TNI AL siap menjaga laut Nusantara dan akan selalu hadir memberikan pertolongan dalam situasi kecelakaan di laut yang membahayakan nyawa rakyat,” tegas Laksda Alit Jaya.
Update Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam
Hingga Kamis sore 3 Juli 2025, tim SAR gabungan dikabarkan berhasil menemukan 31 penumpang dalam kondisi selamat di sekitar perairan Gilimanuk, Bali. Namun data ini masih dinamis. Sementara itu, enam orang dinyatakan meninggal dunia. Para korban selamat dievakuasi ke Pelabuhan ASDP Gilimanuk, sedangkan jenazah dibawa ke RSUD Negara, Kabupaten Jembrana.
Operasi pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan unsur laut dan udara dari TNI AL Koarmada II, Puspenerbal, serta tim SAR gabungan lainnya. Upaya penyelamatan dilaksanakan secara terpadu dan intensif guna memastikan seluruh korban dapat ditemukan secepat mungkin.
Like
