Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kolaborasi Pemkab dan Bulog Banyuwangi Gelar Operasi Pasar Ratusan Ton Beras Per Hari

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 

NASKAH ID – Pengendalian inflasi terus dilakukan secara terukur oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Seiring melai merangkaknya harga beras di pasaran, Pemkab menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Banyuwangi menggelar operasi pasar murah untuk komoditas beras.

 

“Saya perintahkan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) dan dinas terkait untuk terus memantau harga bahan pokok di pasaran dan segera melakukan penanganan jika terjadi hal-hal yang bisa memicu peningkatan inflasi,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (15/2/2023).

 

 

Operasi pasar murah sebagai bagian pengendalian inflasi itu dilakukan sejak 13 hingga 28 Februari 2023 di seluruh kecamatan di Banyuwangi. “Kita ajak Bulog menggelar operasi pasar. Harapannya agar harga di pasaran terkendali,” kata Ipuk. 

 

Kepala Bulog Kantor Cabang Banyuwangi, Harisun, menjelaskan untuk kegiatan ini pihaknya menyiapkan beras kualitas medium seharga Rp. 9.000 per kilogram (kg) yang dijual dalam kemasan 5, 10, dan 25 kg. 

 

Setiap hari, kata dia, operasi pasar dilaksanakan di 7-10 titik yang tersebar di berbagai wilayah. “Masing-masing titik mendapatkan jatah 10 ton. Sehingga total beras yang kita pasok mencapai 70-100 ton per hari, menyesuaikan jumlah lokasinya,” ujar Harisun.  

 

Operasi Pasar murah dimulai pukul 08.00-12.00. Hampir di setiap lokasi, stok langsung ludes diserbu warga hanya dalam 1-2 jam, terutama beras kemasan 5 kg. 

 

Seperti yang terpantau hari ini, Rabu (15/2/2023), di pasar murah Lapangan Lugjag, Kecamatan Rogojampi. Sejam digelar, beras kemasan 5 kg sudah habis diborong warga. Kemasan 25 kg juga tak sepi peminat, warga yang kehabisan kemasan kecil tetap antusias membeli kemasan besar di operasi pasar. 

 

“Mumpung ada beras murah saya beli buat stok. Lumayan menghemat, beli kemasan 25 kg hanya Rp. 225 ribu. Padahal kalau di pasar bisa sampai Rp. 300 ribu,” kata Robaiyah, salah satu pembeli. 

 

Harisun menambahkan, untuk mastikan operasi pasar tersebut tepat sasaran, Bulog membatasi jumlah pembelian beras per orang sebanyak 2 kemasan. “Kita batasi untuk meminimalisir penimbunan. Selain juga untuk pemerataan agar semakin banyak warga yang bisa membeli beras dengan harga murah,” ungkapnya.

 

Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan UMKM Kabupaten Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menambahkan harga beras di pasaran mulai mengalami peningkatan. Hal ini karena saat ini belum memasuki masa panen yang diperkirakan pada bulan Maret besok. 

 

“Saat ini harga beras di pasaran kisaran Rp. 10.500 – 13.000 per kilogram tergantung kualitasnya. Biasanya sekitar Rp 10.000,-/kg,” jelasnya. (*) 

source