Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kronologi Ketua Ranting NU di Banyuwangi yang Ditusuk Tetangganya Sendiri

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
MWC NU Sempu saat menjenguk Ketua Ranting NU Truko, ustad Rosid (kanan) yang jadi korban penusukan (Foto: sinergijatim.com)

SINERGIJATIM.COM – Kekerasan terhadap tokoh agama kembali terjadi di Banyuwangi. Kali ini, Ketua Ranting NU Truko, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Ustad Rosid menjadi korban penusukan yang dilakukan oleh tetangganya sendiri.

Beruntung korban berhasil menyelamatkan diri dan tidak mengalami luka serius di tubuhnya.

Saat dikonfirmasi wartawan, Rosid mengaku tidak menyangka pelaku akan nekat menyerang dirinya. Sebab, selama ini dirinya tidak pernah memiliki masalah dengan pelaku.

“Selama ini tidak pernah ada masalah dengan pak Roni (terduga pelaku),” ungkap Rosid saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/3).

Rosid lantas menceritakan kronologi penusukan yang dialaminya tersebut. Peristiwa penusukan terhadap Tokoh Agama tersebut terjadi saat Rosid selesai melaksanakan salat dhuhur berjamaah di masjid setempat.

Kebetulan, saat itu pelaku tengah bersih-bersih di halaman rumahnya. “Kemarin pak Roni bersih-bersih di depan rumahnya. Saya lewat, kan biasa saya dhuhur jamaah di masjid,” ungkapnya.

“Pas selesai jamaah duhur, pak Roni ini menghampiri saya. Saya kira ada kepentingan yang ingin dibicarakan. Akhirnya Saya berhenti, masih di atas sepeda motor,” cerita Rosid.

Saat menghampiri dirinya, kata Rosid, pelaku masih menenteng peralatan yang digunakan untuk membersihkan halaman rumahnya.

“Waktu menghampiri saya, pak Roni bawa cangkul di tangan kanan, sabit dan pisau di tangan kiri. Saya waktu itu tidak ada rasa curiga,” ungkapnya.

Namun, saat berhadap-hadapan tanpa disangka pelaku langsung menyerang korban dengan menggunakan pisau yang dibawanya.

“Saat nyampek ke saya, langsung nikam saya ke arah perut. Saya ngelak (menghindar), akhirnya kenak pinggul sedikit. Baju, sarung, dan kaos dalam saya juga sobek,” ungkapnya.

Melihat serangannya tak menemui sasaran, pelaku mencoba kembali menusuk korban. Beruntung korban berhasil menyelamatkan diri dan berlari ke arah masjid.

“Ajenge (mau) nusuk lagi dan masih ngejar. Saya turun dari motor, motor saya roboh. Saya lari ke arah masjid sekitar 20 meter dari TKP,” ungkapnya.

Rosid mengaku selama ini tidak pernah memiliki masalah dengan pelaku. Namun berdasarkan informasi yang diterima dari para tetangga, pelaku mengaku tidak senang terhadap dirinya.

“Cerita para tetangga saat menanyai pelaku, katanya memang ada unsur tidak senang kepada saya. Cuma tidak jelas, tidak senang karena apa,” ungkap Rosid.

Paska kejadian tersebut, Rosid langsung melapor ke perangkat desa setempat. Semula ia tidak ingin permasalahan ini diperbesar.

Namun, berdasarkan saran dari perangkat desa dan MWC NU Sempu, peristiwa ini agar dibawa ke ranah hukum untuk mengantisipasi peristiwa serupa di masa mendatang.

“Langsung saya laporan ke kepala dusun. Saya matur ini tidak perlu dibuat rame. Tapi kata kepala dusun, ini harus dilaporkan ke polisi agar ada efek jera dan tidak terulang di masa mendatang. Termasuk MWC NU tadi juga datang sama, agar ini dilaporkan ke polisi,” ujarnya.

Pagi tadi, tambah Rosid, sudah ada petugas kepolisian yang mendatangi rumahnya. Siang ini juga ia diminta ke Mapolsek Sempu untuk dimintai keterangan.

“Tadi sudah ada polisi yang datang, dan nanti akan diperiksa untuk dimintai keterangan,” tutupnya.

Sumber : https://www.sinergijatim.com/nasional/pr-2862774873/kronologi-ketua-ranting-nu-di-banyuwangi-yang-ditusuk-tetangganya-sendiri?page=4