Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kunjungan Turis Meningkat, Ratusan Warga Desa Ramai-Ramai Kursus Bahasa Asing

Peserta Uji Kompetensi Keterampilan Bahasa Inggris dikunjungi oleh Kabid SD Dispendik Banyuwangi Hamami
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Peserta Uji Kompetensi Keterampilan Bahasa Inggris dikunjungi oleh Kabid SD Dispendik Banyuwangi Hamami.

BANYUWANGI – Satu lagi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengeluarkan program inovatif. Untuk memberikan keterampilan bagi warga desa atau kelurahan terkait meningkatnya kunjungan turis asing di Banyuwangi, pemkab meluncurkan program Kursus Bahasa Asing bagi warga desa dan kelurahan.

Kursus Bahasa Asing tersebut, terutama bahasa Inggris, dibiayai APBD Banyuwangi dan dilaksanakan sejak tiga bulan lalu. Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi dalam hal ini Bidang Pendidikan dasar bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) memfasilitasi program Bupati Anas tersebut.

Animo warga desa atau kelurahan terhadap program ini sangat tinggi. Terbukti 2.000 peserta dari 217 desa dan kelurahan yang ditarget, diperoleh 2.700 lebih peserta yang ikut program ini. Awalnya para peserta diberi pembekalan bahasa Inggris di kelurahan maupun kantor desa.

Kemarin (3/12) bertempat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 1 Giri sebanyak 538 peserta mengikuti uji kompetensi. Peserta tersebut berasal dari Kecamatan Licin, Glagah, Giri, Kalipuro, dan Wongsorejo.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) SD Dispendik Banyuwangi Hamami, uji atau evaluasi ini dilaksanakan secara bertahap. Beberapa hari lalu dilaksanakan di sekitar Pulau Merah untuk wilayah Banyuwangi Selatan. Ada empat materi yang akan diujikan. Yakni speaking, vocabulary, presentasi produk, dan writing. Keempat materi tersebut, masih menurut Hamami, adalah untuk mendukung kunjungan turis asing yang kian hari kian meningkat. ”Diharapkan warga desa atau kelurahan yang menjadi destinasi wisata bisa memberikan informasi sedetail mungkin,” ujar Hamami.

Dari hasil evaluasi ini, nantinya peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat bahwa mereka bisa berkompetensi di bahasa Inggris. Untuk yang belum memenuhi nilai standar lulus, bisa mengikuti ujian ulang.

Peserta program ini adalah warga desa yang belum mempunyai pekerjaan dengan usia atau pendidikan minimal lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Melalui program ini, angka pengangguran ditekan serendah-rendahnya. Bahkan, jelas Hamami, ada beberapa pihak seperti perhotelan, restoran, dan tour and travel sudah memesan lulusan dari program ini.(radar)